Anies Baswedan Ajak Erick Thohir Bangun Kota Tua-Sunda Kelapa

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies  Baswedan mengajak Menteri BUMN Erick Thohir bekerja sama untuk mempercantik kawasan wisata Kota Tua dan Sunda Kelapa. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan di kawasan wisata tersebut. 

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sendiri mencatat pembangunan fasilitas pelayanan bagi turis domestik di Indonesia belum maksimal. Padahal, 78 persen okupansi atau jumlah kunjungan di kawasan wisata berasal dari turis lokal. 

Baca Juga

Ekonomi Dunia Rugi Rp3.600 Triliun Imbas Bencana Alam pada 2025

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, pembangunan fasilitas bagi turis lokal penting untuk mendorong proses pemulihan sektor pariwisata di Tanah Air. Karena itu, pengembangan infrastruktur seyogyanya terus dilakukan. 

"Selama ini kita masih setengah hati melayani turis lokal. Karena itu, kita tak segan-segan, kami Kementerian BUMN, salah satunya tidak saja kerja sama hari ini seperti juga di beberapa wilayah lain, seperti di Lampung, kita juga memastikan untuk membangun fasilitas untuk turis domestik," ujar Erick dalam Penandatangan of Agreement (HOA) Pembentukan JV Kota Tua-Sunda Kelapa, Rabu (28/4/2021). 

Baca Juga

Anies Harap Pembangunan MRT Fase II Permudah Akses ke Kota Tua

Meski begitu, mantan Bos Inter Milan itu tidak menafikan bahwa pelayanan bagi turis mancanegara juga penting. Nah, Pemerintah DKI Jakarta menggendeng Kementerian BUMN. Kerja sama tersebut ditandai dengan dibentuknya joint venture (JV).

Kerja sama ini dilakukan oleh BUMN dan BUMD, yakni Jakarta Experience Board atau PT Jakarta Tourisindo (JXB), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). 

"Hari ini kami berbangga, kita diajak kembali membangun Kota Tua yang sudah lama tertinggal. Kebetulan kerja sama yang sebelumnya sukses bagaimana moda transportasi semoga transportasi ini berjalan, dan sekarang kita juga tingkatkan kerja sama kita untuk Kota Tua dan Sunda Kelapa," tutur dia. 

Editor: Jujuk Ernawati