Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Wilayah
Advertisement . Scroll to see content

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Menhub Beberkan Titik Krusial Rawan Banjir saat Libur Nataru

Jumat, 23 Desember 2022 - 16:28:00 WIB
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Menhub Beberkan Titik Krusial Rawan Banjir saat Libur Nataru
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Foto: BKIP Kemenhub)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi di akhir tahun bersamaan dengan masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Adapun salah satu adanya titik krusial yang rawan banjir.

“Kami telah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk mengantisipasi potensi cuaca yang tidak bersahabat pada akhir tahun. Pada tahun 2020, kita ada suatu masalah banjir di jalur tol. Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada adanya risiko banjir. Kalau tidak terlalu penting untuk bepergian, sebaiknya rekreasi di Jakarta saja,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022). 

Budi Karya menambahkan, Jalan Tol Jakarta, Cikampek hingga Semarang, menjadi salah satu titik krusial terjadinya kepadatan di masa libur Nataru. Sejumlah jalur tol baru yang perlu diantisipasi terjadi kepadatan yaitu Tol Cisumdawu dan Tol Jakarta-Cikampek 2 yang berpotensi terjadi kepadatan. 

Selain itu, beberapa titik jalan juga menjadi perhatian karena berpotensi terjadi banjir karena adanya cuaca ekstrem di akhir tahun, yaitu di KM 136, KM 151, dan jalan nasional di Jembatan Sungai Cipunegara, Subang.

“Jalur tol dari Jakarta sampai ke Semarang kita prediksi akan terjadi kepadatan. Dari pemantauan kami lewat udara, terlihat peningkatan sudah terjadi namun belum ada kemacetan atau lalu lintas yang tersendat,” ucap Budi Karya.

Kemenhub telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kepolisian, BMKG, Kementerian PUPR, Jasa Marga, dan unsur terkait lainnya untuk menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi terjadinya kepadatan dan menanggulangi risiko banjir. 

Untuk menanggulangi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan risiko banjir di jalan tol, upaya yang dilakukan yaitu membuat gorong-gorong di jalan tol dan melakukan rekayasa pembuatan hujan.
 
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas, telah disiapkan pemberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas seperti one way atau contra flow.

“Korlantas Polri memiliki kewenangan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas di lapangan, namun saya minta rekan-rekan kepolisian dalam menerapkan rekayasa lalin juga memperhatikan dampak yang akan terjadi di cabang-cabang jalan lainnya dan juga jalur di arah balik,” kata dia.

Lebih lanjut, Menhub meminta pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan di daerah wisata dan melakukan penegakkan hukum terhadap bus-bus pariwisata yang melanggar ketentuan.
 
Selanjutnya, Budi Karya juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang bepergian menggunakan sepeda motor agar berhati-hati dan tetap mengutamakan keselamatan. 

“Sebaiknya jangan melakukan perjalanan lebih dari 100 km. Karena dari statistik menunjukkan kecelakaan jalan tertinggi melibatkan para pengguna sepeda motor,” tuturnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut