JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah dunia melesat pada perdagangan pagi ini, Selasa (22/11/2022). Kenaikan ini merespons bantahan Arab Saudi terkait kabar yang menyebut mereka sedang mendiskusikan rencana peningkatan pasokan dengan organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya.
Data perdagangan Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09:25 WIB mencatat harga minyak Brent kontrak Januari tumbuh 0,43 persen di 87,83 dolar AS per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,35 persen di 80,32 dolar AS per barel.
BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Oktober 2025
Performa harga kedua kontrak ini sempat anjlok lebih dari 5 dolar AS per barel di sesi sebelumnya, setelah sebuah laporan dari Wall Street Journal menyebut Arab Saudi mengusulkan peningkatkan pasokan hingga 500.000 barel per hari di pertemuan OPEC pada 4 Desember mendatang.
Namun, Saudi resmi memberikan bantahan. Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menegaskan bahwa mereka masih bertahan dengan kebijakan pemangkasan produksi dan tidak ada bahasan seputar peningkatan produksi minyak dengan produsen minyak OPEC lainnya, sebagaimana dilaporkan kantor berita negara SPA.
Harga Minyak Mentah Melemah Imbas Kenaikan Kasus Covid-19 di China
Sebelumnya, OPEC telah memangkas target produksi mereka pada bulan ini dengan mengatakan bahwa kelompok itu akan tetap berhati-hati pada produksi minyak yang dipicu ketidakpastian ekonomi global, dillansir Reuters, Selasa (22/11/2022).
Mengintip Qatar, Negara Gurun Kaya Minyak Tuan Rumah Piala Dunia
Dari China, peningkatan kasus Covid-19 masih menjadi perhatian para pelaku pasar. China telah membuat sejumlah kebijakan pembatasan baru demi mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien, setelah sebelumnya diumumkan terdapat satu pasien yang meninggal akibat virus mematikan tersebut.
Pembatasan mobilitas di China dapat meningkatkan persediaan minyak, sekaligus memukul permintaan bahan bakar, mengingat Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu konsumen minyak terbesar dunia.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku