Argentina Batal Gabung BRICS, Ini Alasannya
BUENOS AIRES, iNews.id - Presiden baru Argentina, Javier Milei resmi menarik negaranya dari rencana bergabung dengan kelompok negara-negara BRICS. Dalam suratnya kepada para pemimpin Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, Milei mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh pemerintah sebelumnya telah direvisi.
Mengutip BBC, Argentina termasuk di antara enam negara baru yang diundang ke BRICS pada 1 Januari 2024, bersama Mesir, Iran, Ethiopia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Negara-negara BRICS kerap dipandang sebagai penyeimbang terhadap negara-negara yang dipimpin oleh Barat.
Perubahan sikap tersebut terjadi setelah Milei, seorang tokoh populis sayap kanan, memenangkan pemilu pada bulan November. Dia berjanji akan merombak perekonomian negara Amerika Selatan tersebut yang tengah lesu.
Milei menggantikan Alberto Fernández, yang pandangannya lebih selaras dengan pandangan anggota blok yang sudah ada. Dalam suratnya kepada pemimpin negara BRICS, dia menyebut bahwa kebijakan luar negeri pemerintahnya berbeda dalam banyak hal dari kebijakan pemerintah sebelumnya.
Milei menambahkan, meski merasa tidak pantas bagi Argentina untuk menjadi anggota penuh BRICS, dia tetap berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya dengan tujuan meningkatkan arus perdagangan dan investasi.
Perubahan sikap Argentina menyoroti lemahnya posisi ekonomi dan politik negara tersebut dalam upayanya membalikkan kesalahan pengelolaan ekonomi selama beberapa dekade.
Negara tersebut tengah berjuang melawan melonjaknya inflasi, dengan kenaikan harga sekitar 150 persen selama setahun terakhir. Argentina juga mengalami kesulitan dengan cadangan uang tunai yang rendah dan utang pemerintah yang tinggi, sementara 40 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Pemerintahan Milei telah mendevaluasi mata uang negaranya lebih dari 50 persen seiring dengan mulai berlakunya rencana terapi kejut ekonomi.
Secara eksternal, anggota BRICS, Brasil dan China merupakan dua mitra dagang terbesar Argentina. Namun, Amerika Serikat (AS) juga tidak ketinggalan, sehingga sangat penting untuk menjaga hubungan kerja yang baik dengan ketiga negara tersebut.
Sebagai orang yang mempertimbangkan untuk mengganti peso Argentina dengan dolar AS, Milei menunjukkan tanda-tanda lebih condong ke Washington dibanding Beijing di masa depan.
Editor: Aditya Pratama