Arus Balik Libur Nataru, 140.000 Kendaraan Diprediksi Kembali ke Jabotabek
JAKARTA, iNews.id - PT Jasa Marga memprediksi puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 terjadi pada Senin (1/1/2024). Tercatat, sekitar 140.000 kendaraan kembali ke Jabotabek melalui jalan tol.
Kendaraan yang kembali ke Jabotabek mayoritas berasal dari arah timur (arah Trans Jawa) yang diprediksi akan mencapai 140.000 kendaraan atau naik 28 persen dari puncak arus mudik Nataru 2022/2023 (110.000 kendaraan).
Jumlah kendaraan yang berasal dari arah timur ini juga mencakup 58 persen dari total kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek, diprediksi mencapai 240.000 unit, naik 19 persen dibandingkan Nataru 2022/2023 dan juga naik 75 persen dibandingkan kondisi lalin normal.
Total kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek tersebut merupakan kumulatif arus lalin dari empat (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (dari arah Merak), GT Ciawi (dari arah Puncak), GT Cikampek Utama (dari arah Trans Jawa), dan GT Kalihurip Utama (dari arah Bandung).
Menurut Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, puncak arus balik dari arah timur (arah Trans Jawa) yang diprediksi akan mencapai 140.000 kendaraan tersebut juga dihitung berdasarkan tingginya realisasi puncak arus mudik Nataru tahun ini yang terjadi pada H-2 Natal 2023 atau pada Sabtu (23/12/2023) yakni sebanyak 134.000 kendaraan, naik 34 persen daripada puncak arus mudik Natal 2022.
“Sebelumnya, Jasa Marga mencatat sebanyak 1,9 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada Libur Natal 2023 (18-28 Desember 2023). Jumlah ini meningkat 25 persen jika dibandingkan lalin normal (1,5 juta kendaraan) pada periode yang sama. Jika dibandingkan dengan periode Natal 2022, total volume lalin ini meningkat 7 persen (1,79 juta kendaraan),” ujar Lisye.
Lisye juga menjelaskan, dengan lonjakan tersebut, lokasi yang menjadi fokus perhatian untuk diantisipasi yaitu KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau pertemuan kendaraan dari Bandung dan Cikampek menuju Jakarta.
“Selain itu ada potensi kepadatan di beberapa lokasi ruas tol Trans Jawa dari arah Semarang menuju Jakarta, terutama pada titik pertemuan simpul lalu lintas, akses keluar jalan arteri dan beberapa lokasi rest area. Oleh karena itu, Jasa Marga bekerja sama dengan kepolisian dan instansi berwenang lainnya untuk melakukan rekayasa lalu lintas dalam mengantisipasi kepadatan di lokasi tersebut,” ujar Lisye.
Editor: Puti Aini Yasmin