AS Jadi Penyumbang Investasi Asing Terbesar ke-6 di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Investasi Amerika Serikat (AS) ke Indonesia hingga November 2021 tercatat mencapai 1,3 miliar dolar AS, atau naik sebesar 172,7 persen (yoy). Hal itu, membuat AS menjadi penyumbang investasi asing terbesar ke-6 di Indonesia.
Pernyataan itu, disampaikan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Perkasa Roeslani, dalam siaran pers, Kamis (21/1/2022).
Dubes Rosan menyampaikan Presiden AS, Joseph R. Biden, secara resmi telah menerima Surat-surat Kepercayaan (Letter of Credence) dari pemerintah Indonesia terkait penempatannya sebagai Dubes di AS.
Dalam sambutan tertulisnya, Presiden AS yang akrab disapa Joe Biden tersebut menyambut hangat kedatangan Dubes Rosan dan keluarga di Wasington DC. Dia juga menegaskan peran penting Indonesia di kawasan.
“Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di wilayah Indo-Pasifik, dan mengharapkan penguatan kerja sama di Asia Tenggara, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan seluruh dunia, khususnya dalam kaitannya dengan Presidensi Indonesia di G20 tahun 2022,” ujar Presiden Biden, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) AS.
Presiden Biden juga mengungkapkan kesiapannya untuk terus berkolaborasi dalam isu kesehatan global termasuk diantaranya kerja sama penanganan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 serta peningkatan kesejahteraan dua bangsa melalui penguatan hubungan ekonomi dan investasi kedua negara. Dia pun berharap hubungan keamanan bilateral dua negara terus bertumbuh melalui kerja sama efektif antar entitas militer, polisi dan sipil.
Pada kesempatan itu, Presiden Biden juga menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama dalam memajukan agenda bersama, memperdalam persahabatan yang telah terjalin erat antara kedua negara.
“Indonesia dan AS telah bersahabat lebih dari 70 tahun dan Kemitraan Stategis mencerminkan komitmen bersama terhadap demokrasi dan masyarakat sipil, peningkatan perdagangan dan investasi, pecegahan perubahan iklim, keamanan regional dan global, serta pertukaran budaya. Kehadiran anda sangat krusial untuk terus meningkatkan kerja sama yang telah terbangun dekat tersebut serta isu-isu yang menjadi kepentingan regional dan global lainnya” kata Biden dalam siaran pers KBRI Washington, D.C. (21/1/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joe Biden di Glasgow tanggal 1 November 2021 lalu. Secara khusus, Dubes Rosan juga telah menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Joe Biden.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, juga telah bertemu dengan Menlu AS, Antony Blinken dan melakukan Dialog Strategis pertama di Washington DC,pada 3 Agustus 2021.
Mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 dimana penyebaran varian Omicron sedang sangat tinggi, proses penyerahan surat-surat kepercayan dari para dubes asing yang baru tiba di Ibu Kota AS, tidak dilakukan melalui upacara khusus di Gedung Putih.
Diterimanya surat-surat kepercayaan tersebut sekaligus menandai masa tugas Dubes Rosan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk AS yang ke-21. Sebagai Dubes RI yang baru di AS, Dubes Rosan bertekad untuk semakin memperkuat Kemitraan Strategis antara Indonesia dan AS.
Biden mengungkapkan, sejak tahun 2015, Indonesia dan AS telah meningkatkan status hubungan bilateralnya menjadi Kemitraan Strategis. “Kemitraan Strategis RI-AS menjadi pilar dan fondasi yang kokoh bagi kerja sama kedua negara di berbagai bidang, mulai dari politik-keamanan, ekonomi perdagangan, pendidikan hingga People-to-People Contacts," kata Biden.
Sementara Rosan mengatakan, AS kini menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia. Hingga November 2021, nilai perdagangan dua arah meningkat dibanding periode yang sama tahun 2020.
“Hingga November 2021, nilai perdagangan dua arah mencapai 33.2 miliar dolar AS atau naik 35.3 persen,” ujar Rosan.
Dia menekankan pentingnya peningkatan kerja sama kedua negara di bidang kesehatan, khususnya dalam rangka menangani pandemi Covid-19 melalui penyediaan vaksin dan obat-obatan terapeutik serta pengembangan kerjasama teknologi mRNA dalam jangka menengah.
Selain kerjasama kesehatan, fokus utama lain di bidang diplomasi bilateral RI-AS adalah membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi dan perlindungan terhadap WNI di AS.
“Target kita adalah peningkatan volume perdagangan kedua negara menjadi 60 miliar dolar AS, pada 2024,” kata Rosan.
Editor: Jeanny Aipassa