Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tips MotionTrade: Cara Memanfaatkan Saham yang sedang All Time High
Advertisement . Scroll to see content

ASEAN Disebut Kawasan Tujuan Investasi Menjanjikan, Ini Potensinya

Senin, 12 Juni 2023 - 18:49:00 WIB
ASEAN Disebut Kawasan Tujuan Investasi Menjanjikan, Ini Potensinya
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, saat melakukan roadshow ke Seoul, Korea Selatan. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - ASEAN disebut menjadi kawasan tujuan investasi menjanjikan di masa depan. Potensi investasi di ASEAN antara lain di bidang industri, ekonomi digital, pembangunan infrastruktur, manufaktur, konsumer, komunikasi, kendaraan listrik dan baterai, serta pariwisata. 

Pernyataan itu, disampaikan Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, saat melakukan roadshow ke Seoul, Korea Selatan, pada akhir pekan lalu. Arsjad bersama delegasi ASEAN-BAC melakukan roadshow  di Seoul, dalam rangka kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC Tahun 2023.   

“ASEAN memiliki banyak keunggulan dibandingkan kawasan lain. Letak geografis ASEAN sangat strategis. Kami juga memiliki sumber daya manusia berdaya saing, sumber daya alam melimpah, dan pasar yang luas,” kata Arsjad Rasjid, dalam siaran tertulis, di Jakarta, Senin (12/6/2023).

Arsjad mengatakan, Korea Selatan selaku mitra wicara ASEAN-BAC  terus meningkatkan kerja sama  bilateral dengan negara-negara ASEAN, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan Laos. 

Bahkan, Negeri Ginseng itu telah menempatkan Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar serta pasar yang menarik bagi produk-produk dan jasa, terutama di sektor teknologi informasi dan komunikasi, manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur, pariwisata, dan sektor konsumen.

“Kami berada di jalur dan tujuan yang sama untuk terus menggemakan peningkatan investasi dan perdagangan di ASEAN. Salah satunya dalam hal EV dan juga penggunaan transaksi digital seperti QR code,” kata Arsjad.

Selama kunjungan ke Korea Selatan, Arsjad bertemu sejumlah pejabat pemerintah dan pelaku bisnis terkemuka. Ia juga secara khusus mengundang mereka menghadiri ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) 2023 dan ASEAN Business Awards (ABA) 2023 di Jakarta, pada 3-4 September 2023. 

Pada pertemuan dengan pengusaha Korea Selatan, Arsjad menawarkan berbagai potensi investasi di bidang transisi energi, kesehatan, ekonomi digital, dan pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Dia mengungkapkan, Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang memiliki  emitraan strategis khusus dengan Korea Selatan. Kemitraan khusus itu, lanjutnya, melahirkan kesepakatan untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baterai.

Di Indonesia, lanjutnya, pengembangan ekosistem teknologi yang mengedepankan keberlanjutan juga dilakukan PT Indika Energy Tbk, Bakrie Group, dan Mayora Group.

Menurut Vice President Director and Group CEO Indika Energy, Azis Armand, pengembangan ekosistem kendaraan listrik berperan penting untuk mempercepat transisi menuju transportasi berkelanjutan di Indonesia. 

“Transformasi ke kendaraan listrik juga perlu diimbangi dengan peningkatan investasi, untuk memperkuat fasilitas dan infrastruktur kendaraan listrik. Hal ini merupakan bagian dari misi Indika Energy dalam menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia,” tutur Azis.

Pada kesempatan itu, Arsjad juga menyampaikan apresiasi atas  dukungan kuat Pemerintah Korea Selatan dalam upaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik  di Indonesia, yang ditandai  peluncuran kendaraan listrik  IONIQ 5 edisi terbatas, pada Maret 2022. 

Saat ini, lanjutnya, Hyundai juga sedang membangun  pabrik sistem baterai khusus EV baru, Hyundai Mobis yang dijadwalkan selesai pada semester pertama tahun 2024.

“Hyundai Group telah menginvestasikan US$ 60 juta untuk membangun  pabrik sebagai  landasan bisnis Hyundai Mobis, yang difokuskan pada pasar ASEAN. Sangat membanggakan, kendaraan listrik Genesis G80 dan IONIQ 5 ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai kendaraan resmi pada KTT G20 di Bali, tahun 2022,” kata Azis. 

Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega, mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia di sekitar 80 persen dari Korea Selatan dan  total kapitalisasi pasar saham  di Indonesia hanya berkisar  30 persen dari yang ada di  Korea Selatan.

“Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Indonesia saat ini memiliki sekitar 4,6 juta investor saham, yang jumlahnya kurang dari 2 persen dari total populasi penduduk. Ini  menunjukkan masih ada potensi pertumbuhan yang cukup besar,” kata Bernardino.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut