Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Prabowo Kunjungi Australia Rabu Lusa, bakal Bertemu PM Albanese
Advertisement . Scroll to see content

Australia Lirik Stasiun Hidrogen Pertama di RI, Apa Keunggulannya?

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:26:00 WIB
Australia Lirik Stasiun Hidrogen Pertama di RI, Apa Keunggulannya?
Stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia milik PLN Indonesia Power (Foto: PLN Indonesia Power)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PLN Indonesia Power (PLN IP) menyediakan stasiun pengisian kendaraan hidrogen atau Hydrogen Refuelling Station (HRS). Inovasi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan berhasil menarik minat Pemerintah Australia.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra pihaknya berkomitmen mendukung transisi energi dengan menyediakan energi alternatif yang minim emisi melalui HRS untuk menekan emisi karbon. Sebab, sektor transportasi berkontribusi 44 persen dari total emisi karbon di Indonesia.

"Hidrogen ini merupakan energi yang minim emisi, jadi dengan adanya HRS kita mendukung transisi energi yang menjadi penunjang Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada 2060," ucap Edwin dikutip Rabu (24/7/2024).

Pemerintah Australia melalui delegasi dari Department of Climate Change, Energy, the Environment and Water (DCCEEW) Kedutaan Besar Australia melakukan objek studi terhadap stasiun pengisian milik PLN Indonesia Power.

Selain mengunjungi stasiun pengisian itu, delegasi dari Australia juga berkesempatan mendapatkan wawasan tentang Hydrogen Generator dan Hydrogen Center yang menjadi pusat pelatihan terkait hidrogen.

Edwin yang hadir saat kunjungan delegasi Kedubes Australia menjelaskan, HRS di Senayan Jakarta telah dibangun dengan teknologi yang mutakhir. Teknologi HRS menjamin proses pengisian aman dan efisien bagi kendaraan hidrogen.

"Sistem ini dilengkapi dengan sensor canggih yang dapat mendeteksi kebocoran dan memutus aliran gas secara otomatis jika terdeteksi ada masalah," tuturnya.

Sebagai informasi, total green hydrogen plant mampu memproduksi 203 ton/tahun green hydrogen. Di mana 75 ton hidrogen ini digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit. 

Sementara, 128 ton digunakan untuk mendukung kendaraan hidrogen.

Total kapasitas produksi green hidrogen tersebut bisa digunakan untuk 438 mobil dalam setahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh jarak 100 km/hari. 

Maka dari itu, penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga dapat menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mampu mereduksi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut