Awal Prajurit TNI Mugiyanto Jadi Petani Sukses walau dengan Satu Kaki
JAKARTA, iNews.id - Mugiyanto menceritakan awal dirinya terjun ke dunia pertanian. Dia mengalami musibah saat bertugas sebagai prajurit TNI di Ambon, Maluku, pada 2000 silam.
Dia kehilangan salah satu kaki karena terkena ranjau darat. Saat ini, Mugiyanto menggunakan kaki palsu.
Pada 2004, dia ke Jakarta dan mengikuti pelatihan bertani yang diselenggarakan Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan (Pusrehab Kemhan). Pada 2007, Mugiyanto kembali ke Magelang, mulai mengaplikasikan ilmu tani yang dimiliki.
"Awal mula terjun ke pertanian pada tahun 2004 kursus di Pusrehab Kemhan. Setelah itu, diterjunkan ke lapangan dengan pulang ke satuan. Saya mulai mengaplikasikan untuk menanam berbagai tanaman buah," katanya, dilansir dari rekaman video YouTube, Sabtu (23/1/2021).
Setelah mencoba bertani berbagai macam buah, Mugiyanto mencari varietas paling unggul di Indonesia hingga menjatuhkan pilihan pada kelengkeng kateki. Dia sukses membudidayakannya di Kampung Borobudur pada 2015.
Sejak itu, di sela-sela tugasnya sebagai abdi negara, lelaki asal Jawa itu menghabiskan waktu untuk mengelola kebun buah. Saat ini, dia berhasil menjadi petani sukses.
Mugiyanto menegaskan, petani bukanlah profesi dengan penghasilan rendah. Justru kegiatan ini memiliki nilai keekonomian tinggi.
"Petani itu penghasilannya tidak rendah, contoh saja di sini, dengan 1 hektare sawah seperti ini, populasi tanaman 250 tanaman kalau kita analisis, tanaman stabil untuk mencapai Rp500 juta sangat mudah. Berarti petani itu tidak kotor, petani itu penghasilannya sangat luar biasa," ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani