Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BTN Bakal Akuisisi Satu Bank di Akhir Tahun, Ini Tujuannya
Advertisement . Scroll to see content

Backlog Masih Tinggi, BTN Tantang Developer Bangun Lebih Banyak Rumah

Minggu, 10 Februari 2019 - 15:03:00 WIB
Backlog Masih Tinggi, BTN Tantang Developer Bangun Lebih Banyak Rumah
BTN mendorong developer untuk membangun lebih banyak rumah. Pasalnya, jumlah kekurangan pasokan (backlog) perumahan masih di kisaran 11 juta unit. (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyebut, angka kekurangan pasokan (backlog) rumah masih tinggi. Untuk itu, pengembang (developer) ditantang untuk membuat rumah lebih banyak.

Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, backlog perumahan saat ini mencapai 11 juta unit. Dia menyebut, ada dua penyebab utama mengapa jumlah backlog masih cukup tinggi.

"(Pertama) Jumlah developernya berkurang, kedua karena kebutuhan dari developer masih banyak yang gagal, dipenuhkan. Contohnya perizinan, dia mau beli tanah agak sulit," ujar dia ditemui di HUT BTN ke-69, di JCC Senayan, Minggu (10/2/2019).

Menurut Maryono, jumlah developer yang terlalu sedikit membuat backlog sulit berkurang signifikan. Selain itu, keahlian dari developer yang baru juga masih minim.

"Pengembang harus meningkatkan kualitasnya, skill-nya. Kedua menambah kuantitasnya, BTN sudah membantu dalam hal ini, kita sudah punya, setiap tahun bisa menyetak developer pemula setiap tahun 1.000, sekarang ada 1.500," tutur Maryono.

Maryono menilai, pemerintah telah meminta BTN untuk membiayai lebih banyak rumah. Pada tahun ini, porsi BTN untuk program satu juta rumah mencapai 850.000 unit, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu 750.000 unit. Hal ini tidak terlepas dari kenaikan target program itu menjadi 1,25 juta unit.

Dari sisi BTN, dia mengatakan, inovasi telah dilakukan untuk mempercepat proses pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) lewat digitalisasi. Namun, peran developer juga penting untuk mengimbangi BTN.

"Cuma permasalahannya kan kita ini cuma sebagai integrator saja, tengah. Bukan eksekutor. Eksekutornya itu kan developer sama end user. Kita kan di tengah saja, pembiayaan saja," tuturnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut