Bahlil Ungkap Investor dari Eropa hingga Asia Minat Masuk di IKN, Kapan?
JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah investor asing yang berminat untuk menanamkan modalnya ke proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci perusahaan apa atau dari negara mana yang akan berinvestasi di ibu kota baru.
Secara umum, Bahlil menyebut sejumlah negara kawasan, seperti Uni Eropa hingga negara di Asia yang siap memberi permodalan ke proyek ibu kota baru tersebut.
"Saya tidak sebut spesifik, tapi ada negara dari Uni Eropa, kawasan Asia ada, ASEAN ada (rencana investasi ke IKN)," ujar Bahlil usai konferensi pers di Kementerian Investasi, Senin (29/7/2024).
Bahlil menambahkan, realisasi investasi asing ke IKN kemungkinan baru akan dimulai setelah pembangunan infrastruktur dasar rampung. Paling tidak pembangunan yang masuk dalam tahap 1 yang ditargetkan rampung sekitar pada November mendatang.
"Kan pembangunan infrastruktur dasar itu rampung sekitar bulan September, Oktober, November (bertahap). Berarti start mereka (investor asing) di Desember untuk groundbreaking," tuturnya.
Di samping itu, Bahlil mengaku investasi awal yang masuk ke IKN memang diprioritaskan untuk para penanaman modal dalam negeri atau PMDN. Investasi klaster pertama ini ditempatkan paling dengan pusat pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahaan (KIPP) 1A.
Sedangkan untuk pengembangan wilayah berikutnya atau investasi klaster 2, baru akan diberikan kepada investor dari asing yang mau masuk ke proyek IKN.
"Pembangunan IKN di klaster pertama sekarang, klaster pertama kita fokus ke PMDN, klaster kedua kita fokus ke asing, asing sudah ada yang mendaftar, tapi belum kita eksekusi," katanya.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi menjelaskan, terdapat 9 Wilayah Perencanaan (WP) Kawasan Pengembangan IKN dengan luas 256.142 hektare yang ditargetkan mampu menampung penduduk sampai dengan 2 juta orang.
Wilayah tersebut meliputi KIPP, Pusat Ekonomi, Layanan Kesehatan, Pariwisata dan Hiburan, Layanan Pendidikan, Inovasi dan Riset, Pusat Industri Pertanian dan Logistik, Pusat Sentra Pertanian, dan Pusat Pengembangan Industri Teknologi Tinggi.
Kesembilan WP tersebut dibangun dalam 5 tahap. Adapun saat ini masuk dalam tahap pengerjaan tahap pertama, dimulai tahun 2022 hingga 2024, yaitu pemindahan tahap awal. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, disampaikan bahwa infrastruktur dasar harus selesai dibangun dan beroperasi pada 2024.
Editor: Aditya Pratama