Bahlil Ungkap Nasib RI Jika Tanpa Hilirisasi: Kita akan Jalan di Tempat
JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi Indonesia jika tanpa kebijakan hilirisasi. Menurutnya, hilirisasi sangat penting untuk mendorong Indonesia jadi negara maju.
Bahlil menjelaskan, jika Indonesia tidak melakukan hilirisasi sumber daya alam, maka nasib Indonesia hanya akan begitu-begitu saja atau jalan di tempat.
"Ini yang kita akan bangun hilirisasi supaya pertumbuhan ekonomi nasional kita bagus ke depan. Kalau ini (hilirisasi) tidak kita lakukan, negara kita akan tetap berjalan di tempat," ucap Bahlil dalam acara Pembekalan Calon Wisudawan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dilansir dari siaran YouTube Kementerian Investasi/BKPM, Selasa (22/8/2023).
Lebih lanjut, Bahlil menuturkan, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain hilirisasi. Pasalnya, hilirisasi akan membuat Indonesia lebih untung dengan mengekspor barang jadi.
"Dunia sekarang sudah mendorong kepada green energy dan green industry untuk menurunkan emisi. Indonesia sekarang kita dorong semua ke hilirisasi karena kalau tidak ada hilirisasi kita cuma mengekspor barang-barang mentah," ujarnya.
Tak cuma itu, ke depan, kata Bahlil, bukan hanya hasil tambang yang akan didorong untuk melakukan hilirisasi, tetapi berbagai komoditas lain akan dilakukan hal serupa.
Dia mencontohkan nikel yang telah berhasil dilakukan hilirisasi dan menciptakan nilai tambah. Bahlil menyebut nilai ekspor nikel melejit setelah dilakukan penghentian ekspor bahan mentah.
"Nikel tahun 2017-2018 kita melarang ekspor, total ekspor nikel kita waktu itu hanya 3,3 miliar dolar AS. Begitu kita larang ekspor, kita bangun hilirisasi, sekarang nilai ekspor kita sudah mencapai 30 miliar dolar AS, naiknya 10 kali lipat ketimbang kita belum melakukan hilirisasi," kata dia.
Editor: Puti Aini Yasmin