Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Jadi Pengajar di SMAN 3 Jakarta, Paparkan Peran APBN dalam Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idKementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, PT Pertamina (Persero) akan memanfaatkan fasilitas pembebasan pajak (tax holiday) yang baru lewat investasi kilang dan petrokimia. Diharapkan, perusahaan BUMN di sektor minyak dan gas bumi itu segera mengerjakan pembangunan proyek-proyek tersebut.

Suahasil Nazara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu menyebut, Pertamina sudah menyampaikan kepada Kemenkeu soal rencana bisnisnya membangun beberapa kilang minyak. Menurut dia, selama ini industri pengilangan minyak masuk dalam aturan tax holiday, baik yang lama maupun yang baru.

Dari beberapa rencana bisnis tersebut, kata Suahasil, yang diajukan Pertamina untuk mendapatkan tax holiday adalah kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah yang rencananya akan dibangun dengan menggandeng perusahaan migas asal Arab Saudi, Saudi Aramco. Nantinya, Kemenkeu akan melihat seberapa layak proyek tersebut mendapatkan pembebasan pajak.

“Kilang mungkin untuk nilai yang besar bisa tax holiday dan itu cukup besar. Kita lihat nilai investasinya lah,” kata Suahasil di Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Meski belum ada angka resmi, Pertamina dalam beberapa kesempatan menyebut nilai investasi untuk 4,5 miliar dolar AS atau setara Rp60 triliun (kurs Rp13.500 per dolar AS).

Suahasil mengakui, Pertamina secara khusus telah meminta Kemenkeu untuk memberikan insentif fiskal. Belum adanya insentif ini, kata dia, membuat proyek ini jalan di tempat. Untuk itu dia berharap Pertamina bisa segera memulai pembangunan proyek-proyek besarnya.

“Yaudah makanya pertamina suruh kerja lah. Pertaminanya suruh kerja. Udah kita kasih insentif kemudian kerjalah cari investor. Kerja sama dengan investor yang mau, terus kemudian bangun,” katanya.

Direktur Pertamina Elia Massa Manik sebelumnya mengaku proges pembangunan kilang minyak belum berjalan dengan baik karena terkendala berbagai hal. Diantaranya masalah pembebasan lahan hingga insentif fiskal berupa tax holiday.

Elia menyebut, aturan tax holiday di Indonesia belum kompetitif dibandingkan fasilitas serupa di negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam. Meski beberapa proyek terhambat, dia mengatakan, proyek pengembangan kilang di Balikpapan sebenarnya sudah layak untuk masuk dalam tahap groundbreaking sehingga dia berjanji akan mempercepat.

Pembangunan kilang minyak di Tanah Air sangat krusial mengingat kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat. Saat ini, kebutuhan BBM mencapai 1,6 juta barel per hari sementara produksi hanya mampu memenuhi 600.000 barel per hari. Artinya, terjadi defisit 1 juta barel per hari yang harus dipenuhi lewat impor.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut