Bank BTPN Bukukan Laba Bersih Rp3,10 Triliun di 2022, Naik 16 Persen
JAKARTA, iNews.id - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2022 sebesar 16 persen. Direktur Utama BTPN, Henoch Munandar menuturkan, laba bersih setelah pajak secara konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh menjadi Rp3,10 triliun pada 2022, dari Rp2,67 triliun di tahun sebelumnya.
“Masih dalam suasana perayaan ulang tahun ke-65, Bank BTPN melaporkan pertumbuhan laba bersih yang memuaskan tahun 2022 di tengah ancaman resesi global dan masa transisi dari pandemi menuju endemi," ujar Henoch dalam konferesi pers kinerja Bank BTPN periode 2022, Selasa (28/2/2023).
"Pencapaian ini menjadi kebanggaan bagi kami dalam menyambut optimisme perekonomian 2023,” sambungnya.
Kenaikan laba bersih terutama didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4 persen menjadi Rp13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13 persen menjadi Rp1,84 triliun.
Pertumbuhan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5 persen menjadi Rp11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3 persen menjadi Rp2,01 triliun tahun lalu. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10 persen dan 13 persen.
Namun, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17 persen menjadi Rp4,22 triliun sepanjang 2022, terutama dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.
Selain itu, Bank BTPN juga membukukan peningkatan aset sebesar 9 persen menjadi Rp209,17 triliun per akhir 2022, naik dari Rp191,92 triliun akhir tahun 2021.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Hanna Tantani menuturkan, pencapaian ini merupakan bukti kuatnya fundamental Bank BTPN.
“Seluruh pencapaian ini merupakan hasil dari kinerja solid dari insan Bank BTPN dalam memberikan layanan terbaik bagi setiap nasabah dan mendampingi nasabah di berbagai kondisi," ucap Hanna.
Total kredit yang disalurkan Bank BTPN mengalami peningkatan sebesar 8 persen ke posisi Rp146,12 triliun per akhir Desember 2022, dari Rp135,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,43 persen akhir 2022, turun dibandingkan dengan 1,58 persen pada periode yang sama tahun lalu dan lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 2,44 persen pada akhir Desember 2022.
Bank BTPN mengoptimalkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) melalui penyesuaian kebutuhan pendanaan kredit dan juga kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 5 persen menjadi Rp114,87 triliun pada akhir 2022.
Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di tanah air dan memahami menguatkan tren transformasi digital yang akan terus berlanjut di 2023, Bank BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya.
Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20 persen menjadi 4,4 juta akhir 2022, dari 3,7 juta satu tahun sebelumnya.
Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh 52 persen menjadi Rp23,7 triliun, dan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) tercatat di level Rp1 triliun, tiga kali dari posisi setahun sebelumnya.
Editor: Aditya Pratama