Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bank Mandiri Gandeng IKA UII Terbitkan Kartu Debit Co-Brand, Perkuat Inklusi Keuangan
Advertisement . Scroll to see content

Bank Mandiri Masih Kaji Pelaksanaan Kredit Pendidikan

Rabu, 21 Maret 2018 - 21:35:00 WIB
Bank Mandiri Masih Kaji Pelaksanaan Kredit Pendidikan
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (Foto: iNews.id/Isna)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk saat ini masih mempersiapkan tindak lanjut penyaluran kredit pendidikan (student loan) di Indonesia. Hal ini sesuai dengan mandat dari Presiden Joko Widodo bahwa perbankan Indonesia harus menyedikan kredit pendidikan supaya bisa karena pola utang ini cukup produktif.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini nomor induk kependudukan (NIK) telah masuk ke bagian database Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sehingga perusahaan sangat memungkinkan merealisasikan kredit pendidikan tersebut.

"Kita lagi tindak lanjuti, lagi kaji. Kita melihat student loan dimungkinkan. NIK sudah masuk di Dukcapil," katanya dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Dia menagatakan, NIK akan berguna untuk mengintegrasikan data pelajar pengguna kredit ini ke back office Bank Mandiri. Kemudian diteruskan ke Sistem Lembaga Informasi Keuangan (SLIK) dan masuk ke database kredit bermasalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pengintegrasian ini wajib dilakukan karena yang terpenting dari pemberian kredit pendidikan adalah bagaimana melacak keberadaan pelajar setelah lulus sekolah. Sebab, pinjaman ini nantinya wajib dibayar kembali setelah para pelajar mendapat pekerjaan setelah lulus sekolah.

"Sulitnya kalau beri kredit perorangan dan mereka pindah daerah, nah ini bagimana caranya kita bisa track itu penting," ucapnya.

Dari data-data tersebut, pihaknya bisa memberikan persetujuan kredit bagi pelajar dengan memberikan kredit yang sesuai dengan biaya kuliahnya. Sebab, setiap universitas dan bidang studi saat ini masih mematok biaya yang berbeda tergantung pilihan.

Ketika penerima kredit tersebut sudah lulus sekolah dan melanjutkan bekerja, maka pihaknya akan meminta akses oleh perusahaan tempat penerima kredit tersebut bekerja. Hal ini supaya pihaknya bisa memotong gaji penerima kredit sesuai dengan besaran yang di pinjam setiap bulannya.

"Yang penting saat yang bersangkutan lulus, pemberi kerja harus beri akses potong gaji untuk bayar loan. Student loan ini harus didukung kalangan pemberi kerja. Ada bank-bank yang diberi akses potong gaji pekerja," ucapnya.

Sebelumnya, Jokowi menyebutkan jumlah utang uang sekolah di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai 1,3 triliun dolar AS. Jumlah ini melampaui utang kartu kredit AS yang hanya sebesar 800 miliar dolar AS.

Selain AS, banyak negara lainnya yang sudah memberlakukan kredit pendidikan. Sebab, melalui kredit pendidikan, pelajar kurang mampu bisa mendapat pinjaman untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut