Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dirut Bulog Temukan Harga Minyakita dan Telur di Atas HET, Minta Satgas Pangan Tindak Tegas
Advertisement . Scroll to see content

Bansos Beras 10 Kg Disalurkan ke 21,35 Juta KPM Pekan Depan

Sabtu, 09 September 2023 - 14:23:00 WIB
Bansos Beras 10 Kg Disalurkan ke 21,35 Juta KPM Pekan Depan
Pemerintah akan menyalurkan bansos beras 10 kg ke 21,35 juta KPM pekan depan. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) ke 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pekan depan. Hal ini merupakan perintah Presiden Joko Widodo kepada Bapanas dan juga Perum Bulog untuk melepas cadangan pangan pemerintah sebagai upaya stabilisasi harga. 

“Kita akan launching hari Senin dan dilakukan serentak di seluruh Indonesia, kurang lebih 640.000 ton beras yang akan disalurkan kepada 21,35 juta KPM, tentu jumlahnya ada sedikit penyesuaian jika ada yang meninggal atau pindah domisili dan sebagainya," ucap Arief dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu (9/9/2023).

Arief menambahkan, pada waktu bersamaan, ID Food juga ditugaskan melalui Menteri BUMN atas perintah Presiden Jokowi untuk memberikan bantuan pangan berupa ayam dan telur kepada 1,4 juta keluarga risiko stunting.

Adapun, Perum Bulog saat ini telah mendistribusikan 1,4 juta ton beras SPHP serta bansos beras tahap pertama sebesar 640.000 ton. Kemudian, saat ini akan digelontorkan kembali 640.000 ton untuk tahap kedua. Dia menyatakan bansos beras akan terus disiapkan jika masih diperlukan.

“Dalam kondisi apapun kita harus punya cadangan pemerintah, terkait perubahan harga itu tentunya kita sudah melakukan kajian impactnya berapa persen terhadap inflasi misalnya 0,3 persen kemudian kontribusinya juga karena ini merupakan langkah nyata yang dilakukan pemerintah sesuai arahan Presiden agar harga wajar di produsen, pedagang dan konsumen," ucapnya.

"Dan yang pasti nomor satu pemenuhan kebutuhan adalah dari ketersediaan dalam negeri, itu adalah prinsipnya,” tuturnya.

Arief juga menyebut bahwa Perum Bulog akan menyerap produksi dalam negeri semaksimal mungkin. Namun, jika produksinya sedang di bawah seperti saat ini kemudian Bulog ikut menyerap, maka akan memicu kenaikan harga. 

"Hal ini yang harus dipahami ya. Memang biasanya di semester satu itu adalah waktu yang tepat untuk Bulog melakukan penyerapan secara masif," katanya.

Senada, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa Bulog telah menerima penugasan dari Bapanas terkait penyaluran beras SPHP untuk menggelontorkan bantuan beras secara masif, tidak hanya di pasar tradisional tetapi juga mulai masuk di ritel modern untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Pada prinsipnya kita akan terus gelontorkan beras di pasar-pasar seluruh Indonesia, dan terkait harga memang sudah ada penyesuaian namun tetap relatif lebih murah mengingat ini adalah beras premium,” kata pria yang akrab disapa Buwas itu. 

Buwas menyebut, sejak awal tahun hingga saat ini, pihaknya telah menggelontorkan sebanyak 756.000 ton beras SPHP di seluruh Indonesia melalui pedagang pengecer dan juga ritel modern.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut