Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kereta Khusus Petani-Pedagang Beroperasi, Angkut Hasil Bumi dengan Cepat
Advertisement . Scroll to see content

Bantu Tingkatkan Produksi Beras Petani, Perum Bulog Gencar Lakukan Huluisasi

Selasa, 30 Juli 2024 - 06:24:00 WIB
Bantu Tingkatkan Produksi Beras Petani, Perum Bulog Gencar Lakukan Huluisasi
Perum Bulog menggencarkan program huluisasi bernama Mitra Tani. (Foto: Dok. Perum Bulog)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perum Bulog menggencarkan program huluisasi bernama Mitra Tani. Melalui program tersebut, perusahaan mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah seperti kekurangan pupuk dan bibit serta menjadi penjamin pembiayaan produksi.

Pasalnya, ketahanan pangan menjadi salah satu masalah krusial di berbagai belahan dunia setelah pandemi dan terlebih pada saat krisis iklim mulai menimbulkan dampak yang serius.

Berdasarkan prognosa neraca pangan nasional dari Badan Pangan Nasional, kebutuhan beras di Indonesia mencapai 31,2 juta ton. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), telah terjadi penurunan produksi pada periode 4 bulan pertama di tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

“Saat ini sudah 1.000 hektare lahan sawah yang menjadi Mitra Tani dari Perum Bulog dari target pengelolaan 100.000 hektare. Diharapkan melalui program pendampingan ini, kami bisa membantu meningkatkan produksi beras dari mitra-mitra kami,” kata Direktur Transformasi dan Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog Sonya Mamoriska Harahap dalam keterangannya.

Sesuai dengan transformasi yang dicanangkan oleh Perum Bulog saat perayaan HUT ke-57, Mengantarkan Kebaikan kepada semua pemegang kebijakan ekosistem pangan, termasuk petani, pemerintah, mitra dan lain-lain menjadi tujuan utamanya.

“Dengan banyaknya aset yang kami miliki di seluruh provinsi Indonesia, termasuk 1.600 gudang serta 10 Sentra Penggilingan Padi modern yang ditunjang teknologi berupa dryer mekanis, kami bisa secara efektif dan efisien menyerap dan mendistribusikan hasil produksi beras hingga ke pelosok-pelosok,” kata Sonya.

Sementara, Peneliti dan Akademisi dari Universitas Indonesia, Pos M. Hutabarat pada buku Pentingnya Stabilisasi Pangan Indonesia, menyebut bahwa petani beras di Indonesia belum keluar dari kemiskinan walaupun kesejahteraan petani mengalami perbaikan dalam 6 tahun terakhir. Ini tercermin dari meningkatnya angka Nilai Tukar Petani (NTP).

"Tetapi pendapatan rata-rata petani padi dari hasil usaha tani masih sangat rendah, di bawah Upah Minimum Regional (UMR)," tulis Pos Hutabarat.

Untuk itu diperlukan upaya agar profesi petani ini masih menarik bagi generasi muda sehingga hasil produksi tetap terjaga.

“Profesi petani harus diupayakan untuk bisa menarik minat generasi muda. Bagaimana caranya agar pendapatan yang mereka peroleh dari bertani, bisa bersaing dengan pendapatan yang diterima oleh generasi muda yang bekerja di kantoran,” ucap Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krishnamurthi.

Bayu menambahkan, melalui Mitra Tani, Perum Bulog hadir mendampingi para petani memecahkan persoalan yang bisa mempengaruhi produksi berasnya.

Program transformasi dari hulu ke hilir yang sedang dilaksanakan oleh Bulog memiliki 4 visi yaitu kepercayaan, kepemimpinan pada rantai pasok pangan, pelayanan prima dan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut