Banyak Hoax Soal Vaksin AstraZeneca, Ini Komentar Indra Rudiansyah dan Carina Jow
JAKARTA (MPI) – Indra Rudiansyah dan Carina Jow, dua ilmuan asal Indonesia yang terlibat dalam penelitian vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca, angkat bicara terkait hoax yang beredar tentang vaksin tersebut.
Baim Indra maupun Carina mengungkapkan keprihatinan dan kesedihan terkait banyaknya hoax yang tersebar mengenai vaksin Astrazeneca, sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Menurut Indra yang sedang menempuh program doktor di Oxford University, adanya ketakutan atau kekhawatiran dari masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca, karena kurangnya informasi atau pengetahuan terkait vaksin tersebut.
Dia menjelaskan, reaksi terhadap vaksin Covid-19, seperti deman dan rasa mual merupakan efek normal yang disebut KIPI (Kejadioan ikutan pasca imunisasi).
“Setelah vaksin bisa demam dan justru mereka belum paham bahwa KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) side effect itu memang normal terjadi,” kata Indra dalam Indonesian Diaspora Network Global Media Interview with Indra Rudiansyah and Carina Joe, Sabtu (31/7/2021).
Dia menjelaskan, semua obat-obatan memang memiliki efek dan itu memang normal terjadi, termasuki untuk vaksi Covid-19. Dia mencontohkan kemoterapi untuk pengobatan kanker, juga memiliki side effect, namun tak pernah disinggung, diprotes, apalagi sampai menjadi kabar hoax.
“Kita harus paham bahwa semua medicine itu ada side effectnya normal. Itu termasuk cancer, banyak orang melakukan kemoterapi yang sifatnya destruktif, tapi masih banyak digunakan karena membawa benefit,” tutur Indra.
Menurut dia, penggunaan obat memang berdasarkan benefit dan risk yang ditimbulkan. Adapun terkait vaksin, sampai saat ini efek yang ditimbulkan karena Covid-19 lebih berbahaya daripada yang disebabkan oleh vaksin.
“Jadi penggunaan obat itu berdasarkan benefit dan risk yang ditimbulkan. Sampai sekarang ini, infeksi karena Covid-19 itu jauh lebih berbahaya daripada yang ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 termasuk AstraZeneca, sebab, vaksin ada KIPI-nya, yaitu demam, mual, dan nyeri saat disuntik,” ujar Indra.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Carina Citra Dewi Joe (Carina Joe) yang merupakan peneliti asal Indonesia di Jenner Institute, Oxford University, mengungkapkan kesedihan dengan hoaks yang tersebar di masyarakat terkait vaksin AstraZeneca.
Dia menuturkan, vaksin ini sudah dinyatakan aman dan efektif oleh badan kesehatan. Namun akibat banyak kabar yang simpang-siur, masyarakat terkesan anti atau menolak mendapat vaksin Astrazeneca.
“Saya sedih dengarnya sih. Kita semua demi kemanusiaan dan kita sudah mendapat data serta rekomendasi dari badan kesehatan bahwa vaksin ini aman dan efektif. Tapi, karena ada isu-isu, ya jadi berkembang seperti ini (hoax, red),” tutur Carina.
Editor: Jeanny Aipassa