Bapanas Pastikan Stok Pangan Aman, Harga Terkendali Jelang Idul Adha
JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan stok bahan pangan aman jelang Idul Adha. Dengan stok yang cukup, harganya diperkirakan akan terkendali di pasaran.
Dengan demikian, dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap berbelanja kebutuhan pokok secara bijak.
“Kondisi stok pangan tersedia dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan seluruh stakeholder pangan dan masyarakat sehingga program NFA dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Iduladha ini berjalan sesuai perencanaan,” kata Arief di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di pasar, Bapanas telah menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak pada 26 Juni 2023 di 342 titik lokasi yang tersebar di 301 Kabupaten/Kota di Indonesia. Hal itu bertujuan untuk mengendalikan Inflasi di daerah yang diakibatkan oleh harga bahan pangan.
Menurutnya, melalui kegiatan GPM serentak ini, masyarakat khususnya di sekitar kabupaten/kota pelaksana, bisa mendapatkan kebutuhan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau untuk memenuhi konsumsi sehari-hari atau untuk mempersiapkan pelaksanaan hari raya Iduladha.
"Setiap menjelang HBKN, kita selalu tingkatkan intensitas pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, seperti hari ini menjelang Iduladha. Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan konsumsi masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi nasional yang saat ini per Mei 2023 sudah melandai di angka 4,00 year on year," ujarnya.
Arief berharap melalui pasokan pangan yang terjangkau secara luas, kebutuhan masyarakat terpenuhi, daya beli terjaga karena harga bahan pangan terjangkau, serta inflasi pada Juni ini bisa terkendali dan tetap kembali turun.
Dia menambahkan, amannya kondisi pangan jelang Idul Adha tidak terlead dari terus dilakukannya program-program stabilisasi lainnya, seperti Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), kegiatan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog untuk beras SPHP dan batuan pangan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain itu, penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam kepada 1,4 juta Keluarga Rawan Stunting (KRS), pengadaan pangan yang berpotensi defisit secara terukur, serta pemantauan berkala kondisi stok dan harga melalui dashboard secara real time, sehingga mempercepat intervensi gejolak pangan di daerah.
“Program strategis untuk menjaga stabilisasi stok dan harga pangan tersebut mengoptimalkan kerja sama antar daerah, sebagaimana arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang menekankan penguatan sinergi untuk mengamankan pangan nasional. Kita juga pastikan, program stabilisasi pangan tersebut akan terus dilaksanakan diluar HBKN hingga akhir tahun,” tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati