Baru Melantai di Bursa Tahun Ini, Hatten Bali (WINE) Putuskan Bagi Dividen Rp5,31 Miliar
JAKARTA, iNews.id - PT Hatten Bali Tbk (WINE) memutuskan untuk membagi dividen sebesar Rp5,31 miliar kepada pemegang saham dari laba bersih tahun 2022, padahal perseroan baru melantai di bursa awal tahun ini.
Pembagian dividen telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Senin (19/6/2023). Adapun, dividen yang dibagikan setara 25 persen dari laba bersih tahun 2022. Per akhir tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp21,23 miliar. Nantinya, para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp1,95 per saham.
Sementara itu, sisa dari laba perseroan sebesar Rp15,92 miliar akan dibukukan sebagai cadangan modal. Serta, untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebesar Rp3,11 miliar dari laba ditahan akan digunakan sebagai cadangan modal.
Sebagai informasi, Hatten Bali resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2023. Perseroan menawarkan sebanyak 678 juta saham atau 25,02 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.
Akhir tahun lalu, WINE membukukan laba bersih sebesar Rp21,23 miliar, berbalik dari tahun 2021 yang merugi sebesar Rp8,71 miliar. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan penjualan menjadi sebesar Rp189,38 miliar, naik dari tahun 2021 yang sebesar Rp82,06 miliar.
Hatten Bali didirikan pada tahun 2000 oleh Ida Bagus Rai Budarsa. Filosofi dari perseroan adalah untuk menempatkan anggur lokal (Bali–Indonesia) di peta global, di mana anggur dari hasil bumi Indonesia mampu bersaing dengan anggur dari luar negeri dalam hal membuat wine.
Saat ini, perseroan memiliki beberapa varian wine yaitu Aga White, Sweet Alexandria, Aga Rosé, Aga Red, Sweet Syrah, Tunjung Brut Sparkling, Jepun Sparkling Rosé, Pino De Bali, Bali White, Bali Rosé, Bali Red dan lainnya.
Di samping itu, perseroan juga memiliki mitra dan agen atau distributor yang tersebar di kota-kota dan provinsi di Indonesia seperti di Surabaya, Maumere, Labuan Bajo, Kupang, Serui, Merauke, Timika, Lombok, Palangkaraya, Biak, Kendari, Makassar, Palu, Manado, Flores, Sorong, Ambon Balikpapan, Pontianak dan Sumba.
Editor: Jeanny Aipassa