Batal Mogok Kerja, Ini Poin Kesepakatan Karyawan dengan Direksi Garuda
TANGERANG, iNews.id - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) memutuskan batal mogok kerja. Hal ini didapat setelah melakukan pertemuan selama 3,5 jam dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bersama direksi PT Garuda Indonesia Tbk (IDX: GIAA) kemarin.
"Sekarga dan APG (Asosiasi Pilot Garuda) sepakat untuk membatalkan rencana aksi mogok dan tetap berkomitmen menjaga keberlangsungan operasional penerbangan Garuda Indonesia," kata Direktur Utama GIAA Pahala Mansury di Garuda City Center, Tangerang, Jumat (6/7/2018).
Dari hasil pertemuan tersebut dan juga mempertimbangkan aspek kepentingan nasional khususnya pelaksanaan penerbangan haji, Manajemen Garuda Indonesia bersama Sekarga dan APG sepakat untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Berkomitmen untuk bersama-sama menjaga dan memperbaiki kinerja perusahaan.
2. Melakukan komunikasi dengan baik dan menjadikan Sekarga dan APG sebagai mitra kerja manajemen dalam menjaga dan memperbaiki kinerja perusahaan.
3, Sekarga dan APG sepakat membatalkan rencana aksi mogok dan tetap berkomitmen menjaga kelangsungan operasional penerbangan Garuda Indonesia.
4. Berkomitmen untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan program nasional Perusahaan seperti penerbangan Haji tahun 2018/1439 H
Adapun tuntutan yang dilontarkan Sekarga kepada Direksi perusahaan dan pemerintah pusat berbunyi sebagai berikut:
Kami serikat pekerja PT Garuda Indonesia bersatu yeng terdiri dari Sekarga dan APG sangat mendukung pembenahan besar-besaran yang akan diniatkan oleh Menteri BUMN pada GIAA. Untuk menjaga keberlangsungan bisnis GIAA dengan tetap berkomitmen menjaga safety dan memberikan pelayanan terbaik kepada customer Sekarga meminta kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN serta Pemegang Saham GIAA untuk dapat segera:
1. Merestrukturisasi jumlah Direksi GIAA menjadi enam orang dengan berpedoman pada peraturan penerbangan sipil Republik Indonesia/Civil Aviation Safety Regulation.
2. Mengevaluasi kinerja Direksi saat ini dan melakukan pergantian Direksi mengutamakan Direksi yang profesional yang berasal dari internal GIAA.
Editor: Ranto Rajagukguk