Bazaar Klaster Mantriku BRI Hadir di Cilandak, Dagangan UMKM Ludes dalam 1 Jam Saja
JAKARTA, iNews.id – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasar Minggu pada Jumat (18/2/2022) ini mengadakan Bazaar Klaster Mantriku. Kegiatan digelar di pelataran parkir Kantor BRI Unit Cilandak, Jakarta Selatan, dari pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.
Acara pasar murah itu diikuti oleh beberapa klaster UMKM yang menjajakan beragam produk makanan dan minuman. Adapun klaster-klaster tersebut yaitu kue kembang goyang, donat kentang, ayam bumbu rujak, susu kedelai, jajanan pasar, makanan korea, dan frozen food.
“Semuanya adalah UMKM binaan kami,” ujar Asisten Manajer Pemasaran Mikro BRI Cabang Pasar Minggu, Giri Laksamono.
Dia menuturkan, saat ini ada 19.000 debitur pinjaman yang menjadi nasabah di Kantor BRI Cabang Pasar Minggu. Mereka semua adalah pelaku UMKM.
“Jadi, yang ada di sini (bazar), baru segelintir saja dari belasan ribu penerima manfaat kami tersebut,” ucapnya.
Giri mengatakan, acara bazar yang digelar di Cilandak hari ini baru permulaan saja. Menurut rencana, kegiatan serupa bakal diadakan secara bergiliran di kantor-kantor unit lain yang terdapat di lingkungan kerja BRI Cabang Pasar Minggu.
“Niat kami adalah, bagaimana para pelaku UMKM itu dikenal masyarakat. Dengan begitu, mereka bisa beraktivitas, bisa berjualan walaupun dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan, antusiasme pengunjung bazar cukup tinggi. Dagangan yang ditawarkan para pelaku UMKM laris manis.
Donat kentang yang dijajakan Sahrudin misalnya, langsung ludes dalam waktu satu jam saja. “Alhamdulillah, senang banget. Ini baru pertama kali saya ikut bazar. Kegiatan ini sangat membantu donat saya jadi lebih dikenal masyarakat lagi,” ucap pria itu.
Peserta bazar lainnya, Tya Salfianti dari klaster frozen food (makanan yang dibekukan), mengaku sudah menjalani bisnisnya selama beberapa tahun. Sebelum pandemi Covid-19, dia hanya fokus pada kegiatan produksi. Namun, sejak 2020, dia memutuskan untuk mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) lewat BRI dan mulai membuka toko.
Menurut perempuan itu, penjualannya selama masa pandemi ini justru menunjukkan tren positif. Itu lantaran kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah menyebabkan orang-orang lebih banyak berdiam di rumah. Tak sedikit dari mereka yang kemudian mencoba berkreasi memasak, sehingga makanan yang dibekukan pun menjadi salah satu pilihan mereka untuk diolah di rumah.
“Ketika situasi mulai berangsur normal lagi, penjualan saya agak sedikit menurun. Mungkin karena orang-orang sudah banyak makan di luar sekarang,” kata Tya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil