Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BCA Tebar Dividen Interim Rp6,77 Triliun, Ini Jadwalnya
Advertisement . Scroll to see content

BCA Catat Transaksi Flazz Capai 1 Juta per Hari, Paling Banyak di Tol

Senin, 28 Mei 2018 - 21:57:00 WIB
BCA Catat Transaksi Flazz Capai 1 Juta per Hari, Paling Banyak di Tol
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mencatat transaksi nontunai melalui kartu Flazz seharinya bisa mencapai 1 juta transaksi. Sebab, pada era digital seperti sekarang ini penggunaan uang nontunai mulai mengalami peningkatan.

"Yang banyak di-rolling cukup besar sehari sehari tetapi rata 900.000 sampai satu juta transaksi. Sejak nontunai sudah naik sekali. Banyak sekali," ujar Direktur BCA Suwignyo Budiman di Signature Restaurant Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Sementara penggunaan transaksi nontunai ini paling banyak digunakan untuk pembayaran jalan tol, Transjakarta, Commuter Line, dan parkir. Sementara sisanya digunakan untuk transaksi ritel.

"Presentase saya tidak hapal tapi yang terbesar terjadi di tol," ujar Direktur BCA Santoso pada kesempatan yang sama.

Bank Indonesia (BI) sebelumnya mencatat pertumbuhan penggunaan uang elektronik dari akhir 2017 sampai Maret 2018 sebesar 361 persen. Pertumbuhan ini paling banyak dipengaruhi oleh penggunaan uang elektronik untuk pembayaran jalan tol dan diskon e-commerce.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko mengatakan, peningkatan penggunaan uang elektronik saat ini lebih tinggi dari penggunaan uang tunai. Dengan demikian, ia yakin akan ada saatnya masyarakat Indonesia menjadi cash less society.

"Peningkatan uang elektronik lebih tinggi dari tunai. 361 persen terutama karena jalan tol dan maraknya diskon e-commerce. Non tunai ini naik jauh lebih tinggi dari pada uang tunai. Akan ada waktunya untuk bergeser ke non tunai," ucapnya di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu 23 Mei 2018.

Namun demikian, Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan bahwa ada beberapa kultur masyarakat Indonesia yang tidak bisa sepenuhnya lepas dari penggunaan uang tunai. Oleh karenanya, akan sulit bagi Indonesia menerapkan sepenuhnya gerakan non tunai.

Hal ini, terlihat pada naiknya tren uang tunai pada Ramadan ini sebesar 15,3 persen. "Kita mememiliki kultur yang sedikit beda dari negara barat kita di timur yang agak seneng tunai dan non tunai seperti di Jepang. Mereka punya non tunai untuk melakukan pembayaran tapi ingin di dompetnya tetap ada uang tunai," ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut