BCA Gandeng Kemendag Rancang Kurikulum Khusus Bantu UMKM Go Export
JAKARTA, iNews.id - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag) merancang kurikulum khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) go export.
Kerja sama itu, dilakukan melalui Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kemendag yang menyelenggarakan in class training bagi UMKM mitra binaan BCA yang siap ekspor.
Senior Vice President Division Business Commercial & SME BCA, Tjoeng Haryanto, mengatakan kerja sama dengan Kemendag dilakukan sebagai bagian dari upaya perseroan mendorong perkembangan UMKM untuk kegiatan ekspor.
Menurut dia, BCA melihat UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan perekonomian nasional, seperti yang tercermin dalam angka peningkatan kontribusi ekspor UMKM pada 2021.
"Sebagai bagian dari ekosistem keuangan nasional, BCA berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong UMKM Go Export melalui berbagai inovasi. Dari sisi akses keuangan BCA telah menyalurkan KUR kepada UMKM di berbagai lini usaha. In class training ini diharapkan dapat melengkapi fasilitas akses keuangan yang telah kami sediakan," ujar Tjoeng Haryanto, dalam keterangan resmi, Sabtu (12/8/2023).
Adapun Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kementerian Perdagangan Sugih Rahmansyah dan Senior Vice President of Division Business Commercial & SME BCA Tjoeng Haryanto melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pelatihan UMKM Binaan BCA Go Export 2023 di Jakarta, pada Kamis (10/8/2023).
Untuk pilot project, BCA dan PPEJP menargetkan 60 pelaku UMKM mengikuti kegiatan in class training yang akan dilaksanakan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. BCA dan PPEJP menyusun kurikulum khusus yang berisi materi peningkatan kualitas produk, akses ekspor, dan simulasi transaksi luar negeri.
Kurikulum ini diharapkan tidak hanya membantu mereka memasuki pasar global, tetapi juga mendukung pelaku UMKM melakukan ekspor barang yang memiliki added value dan nilai jual lebih besar.
Selain memberikan pelatihan untuk UMKM siap ekspor, kerja sama BCA dan Kementerian Perdagangan juga dilakukan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Atase Perdagangan (Atdag), serta Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) yang akan membantu membuka akses pasar internasional bagi UMKM.
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, ada 64,2 juta pelaku UMKM atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mencatat jumlah kontribusi ekspor UMKM naik dari 14,37 persen pada 2020 menjadi 15,69 persen pada 2021.
Selain dukungan ini, BCA juga telah secara konsisten mendukung pertumbuhan UMKM melalui program pembiayaan khusus UMKM, dan mengembangkan program khusus UMKM berwawasan lingkungan, sosial dan tata kelola (LST).
Selain itu pada 2023, BCA juga mengadakan UMKM Fest sebagai wadah untuk mempertemukan UMKM dengan pelaku bisnis, serta membantu memasarkan produk secara online dan offline. Acara tersebut diikuti oleh lebih dari 1.400 UMKM dari seluruh Indonesia.
BCA menyadari walaupun UMKM memiliki potensi besar, banyak dari mereka masih menemukan kesulitan untuk membuka akses ke pasar internasional dan melakukan transaksi luar negeri.
"Oleh karena itu, pelatihan ini telah dirancang khusus untuk menjawab semua kesulitan mereka, tidak hanya pembekalan teori tetapi kami juga akan memberikan simulasi transaksi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam kemajuan usaha mereka,” tutur Tjoeng Haryanto.
Editor: Jeanny Aipassa