Begini Strategi Emiten Ayam Goreng Nelongso Hadapi Tantangan Industri Mamin

JAKARTA, iNews.id - Pengelola restoran Ayam Goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) mengungkapkan bahwa tantangan industri makanan dan minuman (mamin) merupakan persaingan yang setipis tisu membuat mau tidak mau akan ditiru yang lain. Direktur Utama BAIK, Nanang Suherman menyebut, jika tidak ada tantangan maka perusahaan tidak akan bertumbuh.

"Salah satunya kita siasati dengan supply chain yang kuat sehingga kami tetap sesuai target market yang ada. Siapa itu? 60 persen mahasiswa, 20 persen mantan mahasiswa, dan 20 persen yang mau jadi mahasiswa," ujar Nanang dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (15/2/2024).

Baca Juga

Produksi CPO Naik 10 Persen, Ekspor Produk Sawit Capai USD3,29 Miliar di Oktober 2025

"Itulah kunci di era pandemi kami masih mampu bertahan dan bahkan bisa untuk membuka cabang baru," tuturnya.

Adapun cabang tersebut adalah di lokasi kampus dan saat pandemi Ayam Nelongso mampu buka di sekitar mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Baca Juga

Usai Listing di BEI, Ayam Goreng Nelongso Akan Buka Gerai di IKN

"Maka itu poin utama tau target market dan kita mengetahui itu, yang kedua inovasi," ucapnya.

Nanang menyebut, Ayam Goreng Nelongso mengedepankan inovasi, sehingga dalam tiga bulan sekali selalu ada produk baru, salah satunya menyesuaikan dengan apa yang sedang viral.

Baca Juga

Ayam Goreng Nelongso Resmi Melantai di Bursa, Sahamnya Naik 2,88 Persen!

"Tentunya dengan suntikan-suntikan yang masih sesuai dengan cita rasa dan khas kami, terus yang ketiga kita buka 24 jam," kata Nanang.

Berbeda dengan yang lain karena buka 24 jam, daerah yang menopang Ayam Goreng Nelongso adalah Jawa Timur dengan persentase paling besar, kemudian Jawa Barat, dan Jakarta.

Adapun Ayam Nelongso berencana ekspansi ke luar negeri juga ke IKN. Optimisme ini karena PT Bersama Mencapai Puncak Tbk kuat di jalur distribusi.

Editor: Aditya Pratama