BEI Sebut 20 Emiten Berencana Right Issue, Mayoritas Sektor Keuangan
JAKARTA, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sebanyak 20 emiten berencana menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau melakukan penawaran umum terbatas (right issue).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan hingga 10 Maret 2023 tercatat 14 emiten telah melakukan penambahan modal melalui right issue dengan nilai mencapai Rp13 triliun.
"Masih terdapat 20 perusahaan tercatat yang masuk dalam pipeline right issue bursa," kata Nyoman kepada wartawan pasar modal, Jumat (10/3/2023).
Dia mengungkapkan, sebagian besar emiten yang mau menambah modal melalui right issue berasal dari sektor keuangan, yakni sebanyak 8 perusahaan.
Selanjutnya dari sektor konsumer siklikal diwakili oleh 4 perusahaan tercatat, sedangkan terdapat 2 emiten masing-masing berasal dari sektor energi, dan konsumer nonsiklikal.
Sementara 1 perusahaan masing-masing berasal dari sektor properti, bahan baku, transportasi-logistik, hingga teknologi.
Right issue sering dikenal dengan sebutan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan dengan cara menerbitkan saham baru.
Pemegang saham lama perseroan memiliki hak untuk memesan saham baru atau right terlebih dahulu. Investor lama mempunyai pilihan untuk mengambilnya atau tidak mengambilnya.
Setelah penawaran ke investor lama selesai, maka perseroan dapat menawarkan right ke investor baru atau standby buyer. Right issue diberikan sesuai rasio, contohnya pada rasio 1:2 artinya setiap pemegang satu lembar saham lama akan diberikan hak terlebih dahulu untuk membeli 2 lembar saham baru.
Editor: Jeanny Aipassa