Bentuk Komunitas Baru, Aplikasi Warung Pangan Diresmikan Menteri BUMN
JAKARTA, iNews.id - BUMN Klaster Pangan menghadirkan aplikasi Warung Pangan sebagai platform distribusi melalui mitra ritel online. Aplikasi tersebut, diresmikan Menteri BUMN, Erick Thohir, di Jakarta, Kamis (16/9/2021).
"Saya apresiasi bagaimana RNI Group, BGR Logistics, dan PTPN bisa membentuk ekosistem baru, dan kita melihat Warung Pangan ini menjadi ekosistem yang baik," ujar Erick Thohir.
Menteri BUMN mengatakan, aplikasi tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah membangun digital mindset di kalangan pelaku UMKM. Khususnya, memanfaatkan teknologi untuk mengakselerasi perekonomian nasional.
"Warung Pangan juga menjadi bagian dari keberpihakan perusahaan pelat merah kepada masyarakat dan UMKM," kata Erick Thohir.
Dia memaparkan, Kementerian BUMN juga mendorong pembukaan lapangan kerja melalui program-program BUMN. Erick berharap dampak Warung Pangan dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
Di sisi pendanaan, Erick meminta Himbara memberikan dukungan pendanaan bagi operasional Warung Pangan. Tercatat, setidaknya ada 47.000 Warung Pangan yang dimiliki BUMN Klaster Pangan.
"Saya ingin memastikan bagaimana nanti Warung Pangan ini yang jumlahnya tadi sekitar 47.000 bisa ada akses pendanaan. Kemarin saat saya lihat di Jakarta sendiri kalau tidak salah ada 35.000 warung dan mereka sudah transisi, di mana, income online lebih besar dibandingkan offline-nya," kata Erick.
Karena itu, Menteri BUMN meminta agar biaya logistik bisa ditekan, sehingga harganya lebih murah dan kompetitif. Selain itu, dia juga mengapresiasi adanya kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah daerah.
Erick mengungkapkan, agar kerja sama BUMN dengan BUMN tidak menjadi menara gading, dan kerja sama dengan swasta dan pemerintah daerah harus saling menguntungkan.
"Saya tidak mau ada oknum di BUMN yang mana selama ini sering terjadi tindak pidana korupsi karena project base bukan bisnis proses yang baik. Saya juga meminta para swasta yang berpartner dengan BUMN jangan mengakali, harus win-win, apalagi sekarang di era yang sangat transparan, digitalisasi dan pasar terbuka," ungkap Erick Thohir.
Editor: Jeanny Aipassa