Berawal dari Gerobak Kecil, Pria Ini Sukses Buka Restoran Beromzet Rp100 Juta per Bulan
JAKARTA, iNews.id - Kesuksesan yang diraih pemuda bernama Alam menarik untuk diketahui. Pria asal Tulungagung, Jawa Timur, ini memulai kariernya di bidang kuliner sejak belia dan kini mampu meraup omzet Rp100 juta per bulan melalui bisnis restoran.
Mulanya, saat masih kecil, dirinya suka melihat ibunya membuat kue. Karena sering memperhatikan, Alam mulai belajar membantu ibunya dalam mengolah makanan yang akan dijual.
Setelah beranjak remaja, Alam melanjutkan pendidikannya di SMA dan memutuskan untuk mengambil jurusan Tata Boga. Selama tiga tahun berjalan, Alam lulus dan melanjutkan sekolah lagi selama enam bulan untuk memantapkan keahliannya.
Proses pendidikan pun berjalan mulus hingga akhirnya dia mulai bekerja di perhotelan selama dua tahun. Namun, saat dirinya berkarier di hotel tersebut, Indonesia dilanda pandemi Covid-19, sehingga mengharuskan Alam untuk mengurangi jam kerjanya.

Dari kejadian itu, membuat Alam sadar bahwa pekerjaannya yang masih berstatus pekerja harian tidak bisa mencukupi kebutuhannya. Mulai dari situ Alam berniat untuk memulai bisnis makanan sendiri.
"Waktu di hotel saya juga belum staf, masih pekerja harian jd jam kerjanya mengikuti sana. Jadi kalau misalnya hotelnya libur ya saya ikutan libur. Karena itu saya berfikir kalau kayak gini respons juga soalnya saya kan banyak kebutuhan di rumah. Jadi mulai dari situ saya mulai merintis usaha sendiri," ujar Alam dikutip dari Channel Youtube PecahTelur, Selasa (30/5/2023).
"Awalnya usaha saya itu di rumah, yang terima pesanan gitu kaya misalnya ayam bakar atau apapun makanan yang bisa dijual. Terus kayaknya kalo kayak gitu kan nggak bisa mutar harian akhirnya saya coba nabung mudah lagi dan saya bikin gerobak kecil gitu," sambungnya.
Saat dia memutuskan untuk jualan menggunakan gerobak kecil, dia ikut temannya meminjam lahan di pinggir jalan. Kala itu omzetnya Rp10 juta-Rp20 juta per bulan.
Namun, bisnisnya di gerobak kecil itu tak bertahan lama karena kerap diusir diusir oleh preman maupun petugas parkir. Kejadian itu memaksanya untuk menyewa tempat kecil yang beratap agar bisnisnya tetap berjalan.
Tak lama, ada investor yang datang untuk menawarkan investasi bisnis bersama. Akhirnya Alam memberanikan diri untuk membuka bisnis dengan tempat baru yang lebih luas. Tanpa disangka pelanggan pun ramai di tempat yang baru tersebut. Sehingga membantu mendongkrak omzet hingga mencapai Rp100 juta per bulan.
"Omzet sebulan itu di tempat sekarang Rp100 jutaan. Kalau di tempat lama dulu (waktu di pinggir jalan) omzetnya itu Rp10 juta-Rp20 juta. Jadi ini naiknya lumayan tinggi, Alhamdulillah. Ini rejeki tempat juga sih soalnya kalau di tempat Lamakan kena hujan dikit itu kapasitasnya langsung berkurang separuh," ucap Alam.
Dia pun menamai restorannya dari namanya sendiri yaitu Alam. Awalnya pun iya merasa tidak percaya diri untuk menggunakan nama pribadinya ke dalam bisnisnya namun hal itu iya tampik sampai akhirnya ini memberanikan diri untuk menggunakan nama "Alam Kitchen" yang membesarkan dia sampai saat ini. Baginya, namanya itu membawa berkah.
Alam saat ini dibantu oleh 15 orang karyawan. Restorannya tersebut memiliki menu beragam, mulai dari menu lokal hingga nasi kebuli khas Timur Tengah. Sedangkan, menu paling favorit adalah Nasi Telur ala Alam Kitchen yang selalu menjadi incaran pelanggan setianya.
Dalam menjalankan bisnisnya, alam selalu menjunjung tinggi ke konsistenan rasa. Sebab hal itulah yang menjadi kunci kesuksesan bisnis nya hingga saat ini. Dia pun tidak enggan untuk menerima feedback ataupun kritikan dari konsumennya. Karena baginya feedback atau kritikan itu yang bisa membangun bisnisnya lebih baik lagi.
"Misalnya kalo ada pelanggan baru yang datang ke restoran saya pasti saya datangi mereka dan tanya pendapat mereka bagaimana masakan saya itu. Saya juga terima kalo mereka minta dibuatkan lagi karena makan ini kurang enak. Yang penting saya merasa mereka ke sini itu nyaman," kata Alam.
Editor: Aditya Pratama