Berawal Usaha Remaja Masjid, Pengusaha Sablon Ini Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah per Bulan
JAKARTA, iNews.id - Pemilik usaha sablon dengan nama Panglima Sablon, Rian Sholahudin membagikan kesuksesannya dalam berbisnis. Hal tersebut bermula dari usaha yang digeluti oleh para remaja masjid di sekitar kediamannya.
Awalnya, Rian melihat para remaja masjid ini cukup banyak memiliki kegiatan. Namun, terkadang hal yang kerap menjadi kendala adalah masalah pembiayaan. Akhirnya, para remaja masjid diberdayakan untuk membantu berjualan jersey, dan hasil keuntungan tersebut akan disisihkan untuk menambah kas remaja masjid.
"Saya pengurus masjid, karena di masjid punya kegiatan, kita coba dari anak remaja masjid untuk membuat kegiatan tanpa minta ke DKM, akhirnya kita jualan baju," ujar Rian dikutip dari YouTube JagaLilin, Minggu (6/8/2023).
Melihat potensi dan animo masyarakat terhadap jersey cukup besar dan pada akhirnya Rian mencoba untuk mengembangkan kemampuan dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan instansi terkait. Hal itu akhirnya membuat Rian punya cukup bekal untuk mengembangkan bisnisnya.
Setelah dirasa cukup bekal, pada tahun 2017 Rian mulai memutuskan untuk melakukan pengadaan alat-alat produksi berskala besar untuk menghasilkan produk jersey. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil yang membuat usahanya sempat mengantongi omzet hingga Rp120 juta dalam satu bulan.
"Kalau pencapaian yang tadinya hanya mimpi, kita sudah kerja sama dengan BUMN, BUMD, dan PT. Dan omzet itu ternyata di luar dugaan, pada bulan September 2022 kita berhasil mendapatkan omzet Rp135 jutaan, cuma di bulan Oktober (2022) omzet Rp50 jutaan. Alhamdulillah," tuturnya.
Kesuksesannya itu akhirnya membuat Rian terus mengembangkan bisnisnya, bukan sekedar usaha sablon atau jersey, tapi berkembang ke bidang percetakan lainnya, seperti id card, buku yasin, undangan, dan lainnya.
Terkait pemasarannya, Rian mengaku cukup mendapatkan keuntungan dari eksisnya platform jualan online seperti e-commerce, maupun social commerce. Sebab menurutnya, saat ini masyarakat juga sudah banyak yang menggunakan platform tersebut untuk berbelanja.
"Strategi pemasaran kita, buka di toko online, yang lagi booming tiktok, alhamdulilah dari beberapa konten yang kita krim Tiktok itu bisa membuat pesanan makin banyak," ucapnya.
Namun menurutnya, bukan pengusaha tangguh apabila tidak mampu menerjang berbagai macam cobaan. Beberapa kasus sempat membuat Rian mengalami kerugian yang cukup mempengaruhi kelangsungan usahanya.
Pada tahun 2017, Rian menyebut tokonya sempat dibobol maling, yang membuat proses produksi jadi terhambat. Akan tetapi hal itu tidak membuat berserah dengan keadaan, tapi mencoba bangkit untuk kembali merintis usaha.
Hingga suatu ketika, saat toko itu belum pulih, Rian medapatkan tawaran untuk ibadah umrah ke tanah suci. Tawaran itu pun akhirnya diambil setelah lebih dahulu menawarkan kepada orang tuanya. Hingga setelah pulang dari tanah suci, tekad dan ambisi Rian makin bulat sehingga usahanya tetap eksis sampai saat ini.
"Anak muda itu punya potensi luar biasa, bermimpi jangan takut jatuh, kadang anak muda takut melangkah, gimana mencapai sesuatu kalau kamu sudah takut duluan," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama