Berdayakan Ibu-Ibu, MSI Jajaki Potensi Ekspor Combro Frozen

BOGOR, iNews.id - Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) menjajaki potensi ekspor combro forzen ke luar negeri. Potensi terebut dijajaki melalui kemitraan dengan Asri Frozen Food, salah satu UMKM yang sudah menembus pasar ekspor, terutama di Hong Kong.
Ketua Umum MSI, Arifin Lambaga, mengatakan combro merupakan salah satu cemilan tradisional dari singkong yang diminati masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut dia, MSI sudah menjajaki pasar ekspor combro frozen dengan Asri Frozen Food, salah satu UMKM yang bergerak di industri Frozen Food yang bermarkas di Bogor, Jawa Barat.
Dia menjelaskan, sekalipun dalam jumlah yang masih terbatas, pola kemitraan tersebut akan terus ditingkatkan karena dapat mendorong nilai tambah singkong, sebagai salah satu komoditas pangan yang berlimpah di Indonesia.
“Komitmen MSI mendorong nilai tambah singkong ditingkatkan sehingga pendapatan semua pihak dari hulu hingga hilir meningkat. Combro ini salah satu olahan siap saji dan tidak sulit diproduksi skala rumah tangga. Masih ada beberapa produk olahan lainnya dari singkong, tetapi perlu bertahap dan dukungan dari semua pihak yang terkait,” kata Arifin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (10/6/2023).
Saat ini, lanjutnya, produksi combro frozen dilakukan MSI bersama ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok binaan di kawasan Cilebut, Bogor. Para ibu rumah tangga yang diberdayakan untuk membuat combro frozen berada di sekitar kebun percobaan MSI di Cilebut, Bogor.
Selain combro, lanjutnya, MSI juga menjajaki beberapa produk olahan singkong, seperti singkong bumbu spesial (SBS) dan ketimus. MSI melalui badan usahanya juga akan memproduksi sejumlah olahan singkong, baik siap saji maupun dalam bentuk tepung.
Sekjen MSI, Heri Soba, mengatakan dalam produksi combro, ibu-ibu rumah tangga dan petani sekitar Desa Cilebut Barat, Sukaraja, Kabupaten Bogor, sudah dilibatkan. Apalagi, pembuatan combro sebenarnya tidak sulit bagi masyarakat Bogor secara umum.
“Semua produk olahan dari singkong itu terus dijajaki. MSI menjadi fasilitator dan pendamping bagi petani, ibu-ibu rumah tangga, dan masyarakat yang berminat,” ujar Heri Soba.
Dia mengungkapkan, dalam memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk membuat combro frozen, MSI mendapat dukungan dari M Gozali atau yang dikenal dengan Abah Singkong, yang kerap melakukan pelatihan untuk masyarakat dan petani.
Gozali mengatakan banyak makanan olahan singkong yang sudah dikerjakan secara turun-temurun oleh masyarakat. Namun, untuk skala produksi yang lebih besar dengan jaminan kualitas, perlu pendampingan dan kepastian pasar.
“Ibu-ibu sudah biasa membuat combro, ketimus, dan olahan tradisional lainnya. Kita perlu mendorong agar produk olahan tersebut menjadi lebih praktis bagi konsumen. Kalau dalam bentuk frozen dan siap saji maka tinggal dikukus atau digoreng,” ujar Abah Singkong.
Sementara itu, Asri Hartini, pemilik Asri Frozen Food, mengatakan pihaknya sudah mengekspor sejumlah frozen food ke Hongkong dalam beberapa tahun terakhir. UMKM tersebut menyasar masyarakat Indonesia dan Asia lainnya di Hongkong.
Dia mengungkapkan, pasar ekspor masih bisa ditingkatkan dan bisa melakukan kolaborasi pemberdayaan UMKM serta masyarakat. Tentu dengan kualitas, rasa dan standar produksi yang terjamin.
“Combro frozen sudah beberapa kali dikirim dan lumayan bagus responsnya. Untuk itu perlu ditingkatkan kualitas dan melakukan sejumlah inovasi agar konsumen makin tertarik,” kata Asri.
Sebagai informasi, MSI merupakan kumpulan sejumlah petani, pelaku usaha, peneliti/pakar, praktisi olahan singkong hingga pemerhati yang intens mendorong optimalisasi singkong. Selain untuk kepentingan pangan (siap saji), olahan singkong juga merupakan bahan baku industri, seperti farmasi dan industri makanan.
Editor: Jeanny Aipassa