Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Ingatkan Dukung Investasi Asing di RI: Jangan Ada yang Ganggu!
Advertisement . Scroll to see content

Berikut Deretan Perusahaan Migas Asing yang Hengkang dari Indonesia

Jumat, 10 Desember 2021 - 13:30:00 WIB
Berikut Deretan Perusahaan Migas Asing yang Hengkang dari Indonesia
Belum lama ini ConocoPhilips Indonesia memutuskan melepas asetnya di Blok Corridor. Hal ini menjadikan investasi asing sektor hulu migas Indonesai menjadi sepi. (foto: Ilustrasi/Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini ConocoPhilips Indonesia Holding Ltd memutuskan untuk melepas asetnya di Blok Corridor dan pindah ke Australia. Keputusan ini membuat investasi asing di Indonesia di sektor hulu migas menjadi 'sepi'.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan migas asing seperti Total, Shell hingga Chevron juga telah meninggalkan Indonesia. Selain itu, ada juga perusahaan yang akan segera pergi dan mencari lahan investasi lain.

Mengutip beberapa sumber, Jumat (10/12/2021), berikut sejumlah perusahaan migas asing yang akan dan telah melepas kepemilikan asetnya di Indonesia:

1. Royal Dutch Shell
Shell dilaporkan akan melepas 35 persen sahamnya di Blok Masela. Proyek senilai 19,8 miliar dolar AS ini ditargetkan memproduksi 1.600 MMSCFD gas dan 35.000 barle minyak per hari. 

VP Corporate Service Inpex Henry Banjarnahor mengatakan, peluang investasi di negara lain lebih menguntungkan secara ekonomi dibanding Indonesia.

"Alasannya sudah disampaikan Bapak Kepala SKK Migas tadi bahwa mereka meningkatkan seluruh portofolio mereka di seluruh dunia dan menerka-nerka bahwa investasi di negara lain lebih menguntungkan mereka. Jadi mereka mengutamakan itu," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (24/8/2020) lalu.

2. Chevron Indonesia
Chevron mengakhiri kontraknya di Blok Rokan yang berakhir pada 8 Agustus 2021. Pengelolaan blok ini akhirnya dilanjutkan oleh Pertamina. Selain itu, perusahaan asing ini juga berencana hengkang dari proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) di Kalimantan Timur.

3. Total
Total dilaporkan sudah menghentikan aktivitas operasinya di Blok Mahakam per 1 Januari 2018 lalu setelah dikelola selama 50 tahun. Kini, Pertamina mengambilalih kelola blok tersebut.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut