Berkah Imlek, Pedagang Pernak-pernik di Glodok Raup Omzet hingga Rp10 Juta Sehari
JAKARTA, iNews.id - Pedagang pernak-pernik di kawasan Glodok, Jakarta Barat meraup omzet besar jelang perayaan Imlek. Adapun masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek pada besok, Minggu (22/1/2023).
Berdasarkan pantauan iNews.id, beragam pernak-pernik Imlek yang ditawarkan, mulai dari lampion, pohon sakura imitasi, stiker bertemakan kelinci air, hingga angpao.
Salah satu pedagang pernak-pernik bernama Sumiyati mengaku, lapaknya semakin ramai dikunjungi pembeli pada hari ini atau H-1 Imlek. Pembeli yang datang pun tak hanya berasal dari Jakarta tapi ada yang dari Bekasi, Bogor, Depok, dan Tanggerang.
"Ramai hari ini. Karena hari terakhir jelang Imlek kali ya. Yang datang juga dari mana-mana. Tadi ada yang dari Bekasi, terus Depok, Bogor, Tanggerang," kata dia.
Sumiyati mengaku sudah mulai berjualan pernak-pernik Imlek sejak sebulan lalu. Dari hasil jualannya di kawasan Glodok ini, dia mampu meraup keuntungan Rp5 hingga Rp10 juta dalam sehari. Namun, untuk penjualan hari ini, dia belum dapat memprediksi, namun menurutnya bisa lebih dari Rp10 juta.
"Karena ramai ya, di hitung-hitung omzet bisa Rp10 juta sehari tapi itu omzet kalau Sabtu-Minggu. Kalau hari biasa Rp5 jutaan. Belum tahu kalau hari ini, bisa lebih karena lebih banyak pembelinya," ucapnya.
Dia mengatakan, pernak-pernik Imlek yang paling laku adalah angpao dan lampion. Adapun harga angpao dengan tema kelinci air tergantung jumlah dan ukuran, yakni antara Rp5.000 hingga Rp10.000. Sedangkan lampion juga tergantung ukuran dan jenis, sekitar Rp50.000 hingga Rp500.000.
"Macam-macam (harganya) tergantung ukuran sama jenis bahannya. Kalau lampion yang bahannya tebal terus ada bordirannya Rp500.000," ucapnya.
Sementara itu, pembeli keturunan Tionghoa, Liu Yolanda (25) yang jauh-jauh datang dari Bekasi ke kawasan Glodok Jakarta Barat pun antusias belanja pernak-pernik Imlek. Dia membeli lampion, stiker-stiker hiasan rumah, serta angpao.
Dia mengaku senang bisa berburu pernak-pernik Imlek secara langsung di Glodok. Pasalanya, tahun lalu dia membelinya secara online karena aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.
"Kalau tahun lalu itu ke mana-mana saja kan takut. Masih ada PPKM juga, kasus Covid juga masih banyak. Kayaknya paket barang-barang Imlek yang datang ke rumah itu enggak bisa dihitung jari karena semua serba online. Kalau sekarang bisa beli ke tokonya langsung," kata dia
Yolanda menuturkan, berbalanja langsung di toko pernak-pernik Imlek memiliki pengalaman yang berbeda. Itu merasakan suasana dengan melihat banyak pedagang berjualan, memilih barang yang diinginkan, sekaligus mencicipi kuliner hingga mendengar alunan musik-musik pendukung.
"Kalau tahun sekarang ini kan saya memilih ke daerah Glodok karena memang enggak cuma cari pernak-pernik Imlek saja tapi cari kulinernya karena kan selama beberapa tahun kemarin merasa sangat tertekan tidak bisa leluasa ke sana ke mari. Sekarang memanfaatkan momen dengan keluarga. Senang, dapet gitu vibes Imleknya," tutur Yolanda.
Editor: Jujuk Ernawati