Bertemu Erick Thohir, Tukang Bakso Sampaikan Pesan Begini
BEKASI, iNews.id – Para pedagang bakso mendesak pemerintah agar memberi mereka kemudahan untuk mengakses dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan begitu, mereka berharap bisa mengembangkan usaha ke taraf yang lebih baik lagi.
Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Kota Bekasi, Maryanto mengatakan, sampai saat ini pelaku UMKM khususnya para pedagang bakso masih kesulitan mengakses dana KUR. Pria yang akrab disapa Mas Yanto itu pun menilai pemerintah seakan-akan masih setengah hati mendorong UMKM untuk naik kelas.
“Pemerintah sering mengatakan selalu menyediakan dana KUR, tapi kenapa serapannya itu masih rendah. Pelaku UMKM perantau ini mungkin yang punya aset sertifikat toko dan rumah itu tidak banyak, jadi mengakses KUR agak sulit,” ujar Mas Yanto saat berdialog dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Cikarang Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022).
“Sementara sistemnya diserahkan ke bank dengan mekanismenya sendiri melalui persyaratan seperti sertifikat rumah dan BPKB mobil. Lho bagaimana ini bisa diserap pedagang bakso ini, jadi kami mohon kebijakan yang sesuai,” katanya.
Dia menuturkan, pelaku UMKM juga membutuhkan edukasi dan pendampingan yang masif di era digital, baik dari pengelolaan usaha dan perlakuan khusus mengakses fasilitas-fasilitas dari pemerintah.
Menurut Yanto, permasalahan yang dihadapi setiap sektor usaha tidak sama. Karenanya, dia menginginkan pemerintah memau menginventarisasi kembali kebutuhan para pelaku UMKM.
“Yang tukang bakso hadapi berbeda dengan yang dihadapi oleh tukang las, berbeda (juga) dengan tukang sol sepatu. Bagaimana pemerintah bisa memetakan secara spesifik dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi,” ucapnya.
Menanggapi itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengajak para pelaku UMKM tetap semangat dalam menghadapi situasi yang terjadi saat ini. Kabar baiknya, kata dia, geliat perekonomian kini mulai tumbuh kembali setelah dilanda tekanan hebat saat pandemi yang terjadi tahun lalu.
“Kebersamaan dan gotong royong jadi kunci utama kita bisa melewati tantangan pandemi tahun lalu. Padahal negara-negara lain memandang remeh penanganan pandemi kita, tapi nyatanya kita terbukti sebagai salah satu negara dengan penanganan pandemi terbaik,” ujar Erick.
Sebagai tulang punggung perekonomian bangsa, Erick menyebut UMKM punya peranan vital dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bagi Erick, keberpihakan terhadap UMKM menjadi sesuat hal yang tidak bisa ditawar lagi, terlebih di masa krisis akibat pandemi Covid-19 saat ini.
“Kita harus bangun optimisme UMKM saat (varian Covid) omicron naik. Kita sudah terbukti berhasil dalam penanganan pandemi tahun lalu dan itu yang akan tetap kita tunjukan kepada dunia bahwa kita mampu melakukan penanganan dengan baik,” kata Erick.
Regional CEO Jakarta 2 BRI, Prasetyo Sayekti mengatakan, BRI memiliki fokus besar pada UMKM. Bank tersebut bahkan mempunyai unit kerja kita sampai ke pelosok. BRI pun sudah membagi wilyah kerja setiap kelurahan atau desa yang tujuannya untuk mempermudah para pelaku UMKM mengakses pembiayaan.
“Di setiap kantor desa dan kelurahan, BRI mempunyai program pojok mantri desa tujuan untuk melayani kebutuhan perbankan baik itu pembiayaan atau pinjaman atau jasa jasa lainnya, setiap mantri mempunyai komitmen untuk membantu pelatihan-pelatihan para usaha mikro,” ujar dia.
Dia menjelaskan, pemerintah telah memberikan relaksasi berupa KUR sampai Rp100 juta tanpa perlu ada agunan tambahan.
“Bentuk dari aktivitas kami untuk mempermudah dengan proaktif turun kami mempunyai mantri atau tenaga pemasaran di desa desa setempat, pendekatan dan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok tadi akan mempermudah dan mempercepat,” kata Prasetya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil