Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Purbaya Sebut Bukti APBN Dikelola Efektif
Advertisement . Scroll to see content

Bertemu Managing Director IMF, Sri Mulyani Ungkap Keresahan Soal dampak Perang Rusia-Ukraina

Rabu, 20 April 2022 - 14:15:00 WIB
Bertemu Managing Director IMF, Sri Mulyani Ungkap Keresahan Soal dampak Perang Rusia-Ukraina
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkap keresahannya terhadap dampak perang Rusia-Ukraina saat bertemu dengan Managing Director IMF, Kristalina Georgieva. 

Pertemuan Menkeu Sri Mulyani dengan Managing Director IMF berlangsung di sela-sela IMF-WBG Spring Meetings 2022, di Washington, Amerika Serikat (AS). 

Di hari kedua IMF-WBG Spring Meetings, Selasa (19/4/2022), Sri Mulyani memimpin pertemuan Koalisi Para Menteri Keuangan untuk Perubahan Iklim, bersama dengan Menteri Keuangan Finlandia. 

Pertemuan Koalisi ditujukan untuk mendiskusikan upaya Koalisi dalam menanggapi krisis energi yang terjadi tanpa harus mengorbankan tujuan jangka menengah dalam penanganan isu perubahan iklim. Dalam pertemuan ini, Sri memimpin sesi diskusi mengenai pendekatan multilateral untuk harga karbon.

"Penetapan harga karbon internasional agar lebih seimbang dengan mempertimbangkan kapasitas masing-masing negara. Saya juga mengajak untuk mewujudkan transisi yang adil dan terjangkau," ujar Sri Mulyani, dalam keterangan yang diterima pada Rabu (20/4/2022).

Dia juga menjadi panelis pada acara Tackling Food Insecurity: The Challenge and Call to Action, bersama dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Managing Director IMF, Presiden Bank Dunia, dan Presiden IFAD. Dalam acara tersebut, Sri menyerukan perlunya tindakan untuk mengatasi potensi terjadinya krisis ketahanan pangan sebagai dampak dari perang di Ukraina. 

"Perang dan tindakan-tindakan yang menyertainya telah memicu kenaikan harga komoditas energi dan pangan. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi secara dini, akan menimbulkan krisis pangan di negara-negara miskin dan rentan yang memiliki kapasitas fiskal yang terbatas," ungkap Sri.

Dia pun juga menghadiri acara yang diselenggarakan oleh IMF dengan tajuk A Dialog with G20 Emerging Markets. Dialog ini dipimpin oleh Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan dihadiri oleh negara-negara emerging market anggota G20, antara lain Indonesia, Saudi Arabia, Agentina, Brazil dan Afrika Selatan. 

Dalam penjelasannya, Kristalina menyatakan bahwa perekonomian global sedang mengalami goncangan geopolitik dan menghadapi konsekuensi dari tidakan yang diterapkan dalam merespon kondisi geopolitik dimaksud.

Negara-negara emerging menghadapi efek limpahan (spillover) yang lebih luas, antara lain terjadinya gangguan perdagangan internasional, kenaikan harga komoditas, termasuk pangan dan energi, meningkatnya jumlah pengungsi dan isu humanitarian. 

"Tantangan ini menjadi sangat signifikan mengingat dunia masih dalam upaya memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi global," ungkap Sri Mulyani.

Dia pun mendorong para pembuat kebijakan untuk terus memperkuat pemulihan ekonomi yang tangguh dan inklusif, mengatasi dampak buruk pandemi, melakukan reformasi transformasional untuk mengatasi tantangan dan peluang perubahan iklim dan pemanfaatan teknologi digital (digitalisasi).

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut