BI Perluas Layanan QRIS ke Uni Emirat Arab, Belanja dan Travel Kian Praktis
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia akan memperluas layanan QRIS ke Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu, diwujudkan lewat penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara BI dengan otoritas Uni Emirat Arab (UEA).
Hal itu, diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam Rangkaian BIRAMA "Akselerasi Ekosistem Digital melalui Perwujudan Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa" di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
"Kita baru saja tandatangan MoU dengan Uni Emirat Arab, jadi nanti kalau travel ke Dubai dan belanja segala macam bisa pakai QRIS," ujar Perry.
Dia menjelaskan, nantinya transaksi digital di Uni Emirat Arab akan semudah genggaman smartphone. "Saat ini kami masih menjajaki implementasi QRIS di Saudi, ada umroh, haji, BI Fast itu perlu perluasan," ungkap Perry.
Hal ini, lanjutnya, juga merupakan wujud komitmen BI untuk tidak hanya memperluas jangkauan QRIS di kawasan Asia Tenggara saja. Bahkan, BI sudah mulai berencana untuk memperluas implementasi QRIS ke Jepang, China, hingga India.
Secara bilateral, BI terus memperkuat dan memperluas kerjasama dengan bank sentral negara mitra utama Indonesia dalam perumusan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, kerja sama sistem pembayaran, LCT, dan BSA.
"Kerja sama bilateral secara terstruktur (Structured Bilateral Cooperation, SBC) maupun nota kesepahaman yang terjalin erat dengan bank-bank sentral negara Malaysia, Thailand, Singapura, Jepang, China, Korea Selatan, AS, dan India terus diperluas dengan negara-negara lain," ujar Perry.
Kerja sama sistem pembayaran melalui interoperabilitas QR dan fast payments dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura akan diperluas dengan Jepang, China, India, dan Arab Saudi.
Demikian pula, penggunaan mata uang bilateral melalui LCT dengan Malaysia, Thailand, Jepang, China, dan Singapura akan diperluas baik dari sisi negara mitra, cakupan transaksi meliputi perdagangan dan investasi, investasi portofolio dan transaksi pembayaran, maupun jumlah bank peserta yang ditunjuk (Appointed Cross Currency Dealer/ACCD).
Editor: Jeanny Aipassa