BI Prediksi Inflasi Mei 2021 Sebesar 0,28 Persen
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) memprediksi laju Inflasi pada Mei 2021 akan kembali naik dan berada di level 0,28 persen. Hal ini berdasarkan hasil survei pemantauan data yang dilakukan Bank Indonesia hingga minggu keempat Mei 2021.
Angka inflasi 0,28 persen secara bulan ke bulan (Month on Month/mom) ini lebih tinggi dari inflasi sebesar 0,13 persen, yang terjadi pada April 2021.
"Dari hasil survei, penyumbang utama inflasi Mei 2021 adalah komoditas angkutan antar kota sebesar 0,09 persen," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, pada Market Opening di IDX Channel, Rabu (2/6/2021).
Menurut dia, penyumbang utama inflasi lainnya adalah daging ayam ras naik 0,06 persen, serta daging sapi dan gk mas perhiasan masing-masing naik 0,03 persen.
Kemudian jeruk dan minyak goreng naik 0,02 persen. Selanjutnya kelapa, kangkung, kentang, bayam, udang basah, ikan tongkol, ikan kembung, dan angkutan udara masing-masing mengalami inflasi 0,01 persen.
Sementara beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi yaitu cabai rawit dan cabai merah yang masing-masing turun 0,05 persen. Sedangkan telur ayam ras turun 0,01 persen.
Pada kesempatan yang sama, Head of Research FAC Sekuritas, Wisnu Prambudi Wibowo, mengatakan pada kuartal II-2021 ekonomi Indonesia akan semakin terdorong untuk menggeliat. Pasalnya, pemerintah terus mendukung pada masa puasa dan lebaran, perusahaan-perusahaan diwajibkan untuk melakukan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR).
"Hal itu bisa jadi booster sendiri untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Kami melihat di waktu yang sama pemerintah juga mendorong government spending untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Wisnu.
Diketahui BI menargetkan inflasi di level 3 persen. Wisnu mengungkapkan, apabila selama masih berada di level tersebut dinilai tetap baik untuk pertumbuhan ekonomi.
Editor: Jeanny Aipassa