Biaya Penerbangan Haji Garuda Indonesia Rp33,4 Juta per Orang, Begini Respon Erick Thohir

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, merespon informasi terkait biaya penerbangan haji dengan pesawat Garuda Indonesia yang mencapai Rp33,4 juta per orang.
Dia mengatakan, akan membahas masalah tersebut dengan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk, agar dapat menurunkan harga angkutan penerbangan pesawat saat musim haji 2023.
Menurut Menteri BUMN, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan agar biaya penerbangan bisa ditekan pada angka tertentu. Salah satunya dengan memberikan kompensasi harga avtur atau bahan bakar pesawat. Meski begitu, opsi tersebut belum dibahas atau masih dalam gagasan Kementerian BUMN.
"Kalau kita bicara penerbangan itu sendiri harga avtur itu bisa juga dibantu kompensasi misalnya, contoh apakah dari porsi SKK Migas, ada pajak misalnya, dibantu naik haji itu kan mengurangi harga avtur, tapi ini kembali baru pemikiran ya," ungkap Erick Thohir, yang ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Dia berpendapat, biaya penerbangan haji jangan sampai menjadi kendala bagi kaum muslimin Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. "Jangan sampai nanti para jamaah haji kita, yang tentu mayoritas sudah ingin kesana tapi dapat beban," ujar Erick Thohir.
Meski membuka peluang adanya pengurangan biaya penerbangan bagi jamaah haji Indonesia, Erick juga menekan bahwa orientasi Garuda Indonesia adalah business to business (B2B).
Apalagi, keuangan perusahaan dalam tahap pemulihan pasca menerima homologasi atau kesepakatan damai dengan kreditur melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Selama BUMN membantu, kita terbuka kok, tapi konteksnya B2B, jangan sampai disalahkan ada apa-apa lagi, jangan sampai Garuda yang direstrukturisasi, nah ada penugasan lagi, nahan sakit lagi karena itu konteksnya itu," ungkap Erick Thohir.
Adapun asumsi awal Garuda Indonesia terkait biaya penerbangan haji 2023 dari Indonesia ke Mekkah mencapai Rp 33,4 juta per orang. Hitungan tersebut berdasarkan biaya operasional langsung (direct operating cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).
Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi menjelaskan, dari perhitungan direct operating cost dan indirect cost totalnya mencapai Rp 31,4 juta.
Lalu, airport building service dan passenger charge (PSC) Rp 1,1 juta. Kemudian, margin sebesar 2,5 persen atau setara Rp 815.565, sehingga total biaya penerbangan per orang mencapai Rp Rp 33,4 juta.
Meski begitu, biaya tersebut belum difinalisasi, lantaran maskapai juga melihat asumsi harga kurs USD kedepannya.
Biaya terbesar dari seluruh komponen anggaran yang berhubungan langsung dengan operasional pesawat (direct operating cost) adalah avtur. Saat ini biaya avtur Garuda mencapai 40,2 persen atau setara Rp 13,1 juta dari total keseluruhan biaya perawatan pesawat.
Ade mengatakan, dalam perhitungan manajemen bahwa harga avtur yang digunakan untuk memberangkatkan jamaah haji 2023 sebesar 93 sen dolar AS per liter. Data per awal Februari tahun ini.
Adapun harga rata-rata biaya avtur untuk penerbangan rute internasional berada di angka 97 sen dolar AS per liter. Angka ini berdasarkan data International Air Transport Association (IATA) atau Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional.
Editor: Jeanny Aipassa