Biaya Penobatan Raja Charles III Ditanggung Wajib Pajak, 51 Persen Rakyat Inggris Tak Setuju
LONDON, iNews.id - Penobatan Raja Charles III yang berlangsung megah dan menjadi sorotan dunia pada Sabtu (6/5/2023), meninggalkan sejumlah kontroversi yang mengemuka di media massa dan media sosial.
Salah satunya mengenai biaya penobatan Raja Charles III yang diperkirakan menelan menelan ratusan juta poundsterling, dan akan ditanggung oleh wajib pajak.
Meskipun hal itu sudah menjadi peraturan yang berlaku pada penobatan raja dan ratu Inggris sebelumnya, kali ini rakyat Inggris berani bersuara bahkan menunjukkan penolakan.
Survei YouGov terbaru menunjukkan lebih dari separuh rakyat Inggris berpendapat bahwa penobatan Raja Charles III seharusnya tidak didanai oleh negara, yang artinya menjadi tanggungan para wajib pajak.
Pertimbangannya adalah situasi krisis saat ini, membuat biaya hidup yang dihadapi rakyat Inggris sangat tinggi. Belum lagi dengan gelombang PHK dan penghasilan yang tidak meningkat di saat inflasi melonjak.
Krisis yang dialami Inggris telah mendorong pekerja dari berbagai golongan, termasuk dokter, guru, dan pegawai negeri lainnya melakukan aksi pemogokan.
Tak hanya menuntut kenaikan gaji, mereka juga menentang penobatan Raja Charles III yang dicap sebagai pemborosan uang pembayar pajak.
Survei YouGov menemukan 51 persen orang dewasa yang ditanyai percaya bahwa upacara penobatan Raja Charles III seharusnya tidak didanai negara. Selanjutnya, sekitar 32 persen mengatakan harus didanai negara, sementara 18 persen tidak tahu.
Dawning Street dan Istana Buckingham belum mengungkapkan biaya pasti penobatan Raja Charles III. Namun beberapa prediksi media Inggris menunjukkan bahwa penobatan itu menelan biaya hingga 100 juta pounsterling atau sekitar Rp1,854 triliun.
Menanggapi penolakan rakyat Inggris, seorang juru bicara Istana Buckingham yang menolak disebut identitasnya menyatakan penobatan Raja Charles III diyakini menarik pendapatan baik dari iklan tayangan televisi maupun pariwisata yang dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.
“Acara nasional seperti ini, acara kenegaraan yang hebat, memang menarik minat global yang sangat besar yang lebih dari membayar pengeluaran yang menyertainya, bahkan jauh melebihi itu di tahun-tahun sebelumnya, dalam hal dorongan ekonomi kita dan kedudukan bangsa kita,” kata juru bicara tersebut, seperti dikutip Times, Sabtu (6/5/2023).
Editor: Jeanny Aipassa