Bicara Peluang Jadi Cawapres, Erick Thohir: Saya Kerja di Depan Mata Saja
JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, angkat bicara mengenai peluangnya yang disebut-sebut menjadi calon wakil presiden (cawapres) terkuat.
Menurut dia, hal tersebut masih terlalu jauh untuk dipikirkan, karena dia berprinsip mengerjakan apa yang ada di depan mata. Erick Thohir menegaskan, saat ini lebih fokus mengemban tugas sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI.
"Kalau saya berprinsip saya kerja sesuai yang di depan mata saja. Jadi Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI, dan kontrak saya dengan PSSI diamanahkan sampai 2027, itu saja konteksnya," ujar Erick Thohir usai menjadi pembicara pada acara YOTNC2023 di Kota Kasablanka Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
Dia mengungkapkan, kesuksesannya dalam mengemban tugas negara tidak diperolehnya sendiri, melainkan dari hasil kerja sama tim yang kuat. Misalnya, ketika acara Asian Games dirinya dibantu Wishnutama juga yang lainnya dan di Kementerian BUMN dibantu oleh dua Wamen.
Erick menjelaskan, menjadi menteri sekaligus Ketua Umum PSSI jangan dikotomikan sebagai rangkap jabatan. Pasalnya, hal itu sah-sah saja selama mendapat restu dari Presiden, dan tidak mengganggu kinerja sebagai menteri.
"Selama hasilnya baik saya rasa jangan dikotomi, yang penting olah raga itu dipimpin oleh orang yang mencintai olahraga itu," kata Erick Thohir.
Dia pun mengungkapkan, sejumlah menteri juga memiliki jabatan rangkap sebagai ketua umum pada berbagai organisasi olah raga. Misalnya, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Wushu Indonesia, dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjabat Ketua Umum Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia.
"Artinya apa? rangkapan jabatan ini bukan sesuatu yang lain lagi, toh menteri yang lain banyak jadi pimpinan olahraga, sahabat saya pak Airlangga itu pimpin wushu, pak Basuki senior saya itu pimpin dayung," ungkap Erick Thohir.
Di dunia olahraga, Erick memang bukan orang baru. Erick pernah mengurusi Persija, Persib, hingga Inter Milan yang menurutnya, mengurus sepak bola bukanlah karena pencitraan semata.
"Apakah saya di BUMN, apakah saya di sepak bola adalah penugasan Pak Presiden yang dulu dikonotasikan sepak bola di sanksi karena ada government intervention, pemerintah mengintervensi, yang namanya pembangunan olahraga nasional tidak mungkin tanpa peran pemerintah jadi jangan persepsi ini di balik, tapi hasilnya dulu," tutur Erick Thohir.
Editor: Jeanny Aipassa