Bio Farma Produksi 1,7 Juta Dosis Vaksin IndoVac, Targetkan 20 Juta Dosis hingga Akhir Tahun

JAKARTA, iNews.id - PT Bio Farma (Persero) telah memproduksi 1,7 juta dosis vaksin Covid-19 BUMN atau IndoVac dari target 20 juta dosis hingga akhir tahun. Dari jumlah yang telah diproduksi, baru 300.000 dosis vaksin yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, jumlah produksi vaksin IndoVac akan terus ditingkatkan hingga mencapai 20 juta dosis, sesuai dengan target pemerintah hingga akhir 2022.

Baca Juga

Realisasi Penyaluran BLT Kesra Capai 75 Persen, Ditargetkan Rampung Desember 2025

"Yang kami miliki sekarang sudah diproduksi ya itu 1,7 juta dosis, ini sudah dirilis sama BPOM baru 300.000, jadi masih ada yang diproses," ujar Honesti dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022). 

Honesti mencatat, 20 juta dosis vaksin BUMN yang diproduksi per tahunnya berdasarkan kebutuhan atau permintaan pemerintah. Sementara, kapasitas atau kemampuan produksi vaksin IndoVac dari induk Holding BUMN Farmasi itu mencapai 120 juta dosis per tahun. 

Baca Juga

Vaksin Booster Bakal Pakai IndoVac Tinggal Tunggu EUA dari BPOM

Artinya, Bio Farma tidak memiliki keterbatasan produksi, dan Perseroan mampu memproduksi vaksin BUMN dalam jumlah banyak. 

Baca Juga

Erick Thohir: Vaksin IndoVac Bukti Pemerintah Serius Bangun Ketahanan Kesehatan Nasional

"Sebenarnya kapasitas produksi kita itu sangat besar, jadi selama kebutuhan dalam negeri masih tinggi dari pemerintah, sebenarnya kita memiliki kapasitas produksi vaksin IndoVac ini sampai 120 juta dosis per tahun, jadi sangat besar ya," ucapnya.

Honesti mengatakan, Bio Farma akan memproduksi vaksin IndoVac berdasarkan permintaan dan kebutuhan pemerintah. 

Baca Juga

Penampakan IndoVac, Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia

"Tapi ini akan bertambah terus, jadi kita tunggu saja dari kebutuhan pemerintah dari vaksin IndoVac ini berapa, nanti kita akan siapkan kapasitas produksi nya. Overall tidak ada isu dengan kapasitas, karena kapasitas kita sangat tinggi ya," kata dia.

Editor: Aditya Pratama