Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IMIP Operasikan 502 Unit Kendaraan Listrik, Dukung Target Nol Emisi 2060
Advertisement . Scroll to see content

Bluebird Targetkan 10 Persen Armada Kendaraan Listrik di 2030

Selasa, 13 Juni 2023 - 20:04:00 WIB
Bluebird Targetkan 10 Persen Armada Kendaraan Listrik di 2030
Taksi listrik Tesla yang dioperasikan Blue Bird. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Sigit Priawan Djokosoetono menyampaikan bahwa pihaknya berencana menambah 500 unit kendaraan listrik. Hal tersebut sesuai dengan komitmen Visi Keberlanjutan Bluebird pada pilar BlueSky dengan agenda utama 50:30 atau pengurangan emisi hingga 50 persen pada tahun 2030.

Selain itu, pihaknya juga menargetkan jumlah kendaraan listrik mencapai 10 persen dari total armada yang dimiliki perusahaan pada tahun 2030.

“Kami merencanakan ini dalam program keberlanjutan perusahaan. Target kendaraan listrik capai 10 persen dari armada kita di tahun 2030. Kita bertahap melakukan implementasi ini dan sekarang terus kami kaji,” ujar Sigit usai kegiatan Peluncuran Sistem Panel Surya Pintar di Kantor Pusat Bluebird, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Blue Bird, Andre Djokosoetono menuturkan, saat ini pihaknya memiliki dua jenis kendaraan listrik dengan total 125 kendaraan yang beroperasi di Jakarta dan Bali. Pertama, armada taksi kendaraan listrik dengan total 75 kendaraan serta kendaraan listrik untuk disewakan (rental). 

Selain itu, pihaknya juga menargetkan total kendaraan listrik mencapai 200 hingga 250 unit pada pertengahan tahun. Saat ini, pihaknya sudah menambah 25 kendaraan listrik untuk disewakan. 

“Penambahan sudah 25 untuk kendaraan rental dan akan kami kejar di semester ini. EV (electric vehicle) di pertengahan tahun ditargetkan antara 200 hingga 250. Saat ini sudah 125 menuju 150, sebenarnya tidak jauh dari target,” tuturnya.

Sigit menjelaskan, saat ini pihaknya telah menggunakan tiga merek kendaraan listrik, di antaranya kendaraan listrik milik BYD Co Ltd, Tesla Inc, dan Hyundai. Pihaknya juga akan berbicara dengan pemilik merek (business to business/B2B) untuk mengamankan persediaan kendaraan listrik di tahun mendatang. 

“Tentu akan menggunakan merek kendaraan listrik yang tersedia dan potensial untuk kita pakai seiring bertambahnya kendaraan listrik. Sementara untuk unit premium juga perlu dilihat model seperti apa yang tersedia dan memang bisa kita pakai, tentu perlu melihat kesesuaian produk (product fit), kesesuaian harga (pricing fit) dan kesesuaian kualitas (quality fit),” kata Andre.

Namun, menyiapkan infrastruktur yang sesuai dan mengatur jumlah stasiun pengisian daya (charging station) merupakan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam menggunakan kendaraan listrik. Pihaknya sudah menyediakan sekitar kisaran 20 hingga 26 charging station yang tersebar di Jakarta dan Bali. 

“Kita mengharapkan infrastruktur tambahan, karena kita tidak bisa mengandalkan semua 100 persen infrastruktur kita. Tantangan masih pada kesiapan infrastruktur charging dan kesiapan berjalan pasokan spare part semakin critical dengan semakin bertambahnya unit. Saya pikir pemerintah sudah mendorong pembangunan charging station, itu cukup positif, tapi kita perlu menunggu untuk jangkauan lebih luas,” ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut