Boikot Produk Prancis, Pengusaha Ritel Dukung Sikap Tegas Pemerintah
JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo) mendukung sikap pemerintah yang tegas mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. Indonesia juga tidak mentolerir aksi kekerasan oleh siapapun.
Menurut Aprindo, pernyataan Macron tidak sejalan dengan nilai kesakralan dan simbol agama yang harus segera dihentikan. "Kami meminta agar pemerintah terus aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Prancis untuk menindaklanjuti sikap tegas, yang langsung disampaikan Presiden Joko Widodo, pada beberapa hari lalu,” ujar Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey di Jakarta, Rabu (4/12/2020).
Soal hubungan perdagangan antara Indonesia-Prancis yang telah berjalan selama ini terkait produk yang ada di gerai ritel modern Indonesia, Aprindo berharap mekanisme perdagangan dapat berjalan wajar dan normal.
“Menyoal produk asal Prancis, kami menghormati keputusan konsumen, apakah akan membeli atau tidak atas produk dari Prancis yang dijual di gerai ritel modern. Karena merupakan hak pilihan dan keputusan konsumen atau individu yang menentukan dalam berbelanja. Jadi biarlah perdagangan berjalan seperti biasanya dan normal,” ujarnya.
Aprindo juga meminta ketegasan dari pihak berwenang agar tidak terjadi aksi yang merugikan masyarakat dan pelaku usaha atas hal yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang memprovokasi dan cenderung anarkis.
“Aksi ini tidak memberikan suatu manfaat apapun, justru makin membebani perekenomian khususnya sektor perdagangan, yang saat ini sedang diupayakan pemerintah agar dapat terjadi peningkatan dan kestabilan konsumsi rumah tangga sebagai point kontributor sebesar 57,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), di tengah lesunya demand dan market akibat pelemahan daya beli atau menahan konsumsi di masa pandemi ini,” kata Roy.
Editor: Dani M Dahwilani