BP Tapera Bakal Perluas Kepesertaan ke Pedagang, Petani hingga Nelayan
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR) akan fokus menggaet Kepesertaan Badan Pengeloa Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dari pekerja mandiri atau pekerja bukan penerima upah pada tahun depan. Dengan demikian, diharapkan pekerja bukan penerima upah seperti pedagang, nelayan, petani, dan bukan penerima upah lainnya lebih mudah mengaksesnya pembiayaan untuk memiliki rumah.
"Tahun 2023, kami akan fokus pada pembiayaan perumahan untuk MBR informal melalui saving plan dengan BP Tapera. Jadi para pekerja mandiri atau komunitasnya bisa memperoleh rumah apabila menabung selama 3-6 bulan di Tapera," kata Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna dalam keterangannya, dikutip Kamis (29/12/2022).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, kepesertaan Tapera dari pekerja mandiri atau pekerja bukan penerima upah ditargetkan mencapai 30.000 pada 2023.
"Para pekerja mandiri bisa bekerja sama dengan komunitas, bisa juga dengan data BPJS Ketenagakerjaan, di mana jumlah pekerja bukan penerima upah di BPJS Ketenagakerjaan sekitar 5 juta orang bisa menjadi target kepesertaan di Tapera," ujarnya.
Kementerian PUPR juga mengembangkan pembiayaan perumahan yang menyasar beberapa kelompok masyarakat, yaitu MBR informal melalui skema rent to own yang dikombinasikan dengan contractual saving housing, masyarakat perkotaan yang diarahkan ke hunian vertikal dengan skema staircasing shared ownership (SSO), dan generasi milenial melalui skema KPR dengan jangka waktu lebih panjang yang disesuaikan dengan housing career.
Adapun bantuan pembiayaan perumahan yang dialokasikan pada 2023 senilai Rp30,38 triliun untuk 230.000 unit rumah melalui program FLPP, SBUM, dan Tapera, termasuk untuk pembayaran SSB yang telah diterbitkan pada tahun sebelumnya. Alokasi anggaran tersebut tertinggi dalam sejarah penyaluran program bantuan dan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah.
Alokasi dana FLPP pada 2023 sebesar Rp25,18 triliun untuk memfasilitasi KPR FLPP sebanyak 220.000 unit rumah, sedangkan alokasi dana Tapera sebesar Rp850 miliar untuk memfasilitasi KPR Tapera sebanyak 10.000 unit.
Editor: Jujuk Ernawati