Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Alasan KIP Tolak Gugatan Bonjowi terkait Sengketa Ijazah Jokowi 
Advertisement . Scroll to see content

Brand GoTo Sudah Jadi Simbol Dua Raksasa Bisnis, Pakar: Konsekuensinya Besar Kalau Direvisi

Kamis, 11 November 2021 - 18:31:00 WIB
 Brand GoTo Sudah Jadi Simbol Dua Raksasa Bisnis, Pakar: Konsekuensinya Besar Kalau Direvisi
Ilustrasi merger GoTo, brand hasil merger Gojek dan Tokopedia. (dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat bisnis dan pakar merek dari Inventure, Yuswohady, mengatakan ada konsekuensi besar jika harus merevisi brand GoTo, hasil merger PT Aplikasi Karya Anak Bagsa (Gojek) dan PT Tokopedia

Seperti diketahui, brand GoTo hasil merger dua raksasa platform digital Indonesia, Gojek dan Tokopedia, telah digugat oleh PT Terbit Financial Technology ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Gugatan merek ini sudah terdaftar di pengadilan sejak 2 November 2021.

Menurut Yuswohady, sengketa merek dagang tersebut sebaiknya dimenangkan oleh Gojek dan Tokopedia. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan bila GoTo harus merevisi brand akan sangat besar bahkan hingga skala global. 

"Konsekuensinya luar biasa kalau harus merevisi. Karena akan terkesan sangat ceroboh memilih nama baru. Apakah tidak meriset dan sebagainya. Jadi seharusnya bisa menang," ujar Yuswohady saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Menurut dia, walaupun masih berusia kurang dari setahun tapi brand GoTosudah menjadi simbol penggabungan dua kekuatan raksasa bisnis platform digital Indonesia tersebut. 

Yuswohady menjelaskan, kasus-kasus sengketa merek dagang sangat sering terjadi dan risikonya sudah pasti diketahui. Dampak brand sangat besar karena akan menghubungkan perusahaan dengan emosi publik khususnya segmen konsumennya. 

"Walaupun belum lama tapi ini sudah jadi simbol dua kekuatan raksasa. Maka akan blunder sekali kalau kalah di pengadilan. Bisa merusak reputasi walaupun diganti," kata Yuswohady.

Sebelumnya pakar brand Subiakto Priosoedarsono menjelaskan untuk cara membangun brand terdiri atas tiga tahap. Pertama melakukan promosi. Kedua memastikan pembeli tahu saat membeli akan dapat apa saja dan ketiga, branding-nya agar pembeli itu jadi siapa ketika membeli suatu produk. 

”Brand itu bukan sekadar produk tetapi lebih dari sekadar produk. Sebab brand itu menciptakan keberlanjutan atau jangka panjang. Serta brand adalah jaminan pendapatan di masa depan atau future income," ujar Subiakto beberapa waktu lalu.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut