Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lewat “Satukan Langkah untuk Sumatra”, BRI Galang Rp50 Miliar Dukung Pemulihan Infrastruktur
Advertisement . Scroll to see content

BRI Bukukan Laba Bersih Rp29,04 Triliun Sepanjang 2017

Rabu, 24 Januari 2018 - 20:05:00 WIB
BRI Bukukan Laba Bersih Rp29,04 Triliun Sepanjang 2017
Pemaparan kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) 2017 di Gedung BRI 1, Jakarta (Foto: iNews.id/Ade)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mampu membukukan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp29,04 triliun atau tumbuh 10,7 persen year on year (yoy). Perolehan laba tersebut tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang tumbuh dobel digit dan berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.

Tercatat penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp739,3 triliun atau tumbuh  11,4 persen dibandingkan penyaluran kredit periode sebelumnya Desember 2016 yang mencapai  Rp663,4 Triliun.

“Sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mendominasi penyaluran kredit yang mencapai senilai Rp551,9 triliun atau 74,6 persen dari total portofolio kredit BRI,” ucap Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, dalam konferensi pers pemaparan keuangan BRI kuartal IV 2017, di Gedung BRI 1, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

BRI juga menargetkan, portofolio kredit UMKM terus meningkat hingga mencapai 80 persen dari total keseluruhan kredit perusahaan. Loan to deposit ratio (LDR) konsolidasi BRI pun berada di kisaran angka yang ideal, yakni sebesar 87,8 persen.

Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp739,3 triliun masih didominasi oleh penyaluran kredit mikro yakni sebesar Rp239,5 triliun, kredit konsumer Rp114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun, sedangkan kredit korporasi Rp187,4 triliun.

Kemudian, pertumbuhan kredit sepanjang 2017 mampu diimbangi dengan tetap menjaga kualitas penyaluran kredit. Hal ini tercermin dari Non Performing Loan (NPL) gross konsolidasi yang tercatat pada posisi 2,23 persen. NPL ini terkecil dibanding perbankan lainnya di Indonesia.

Di samping itu, BRI juga menjaga NPL coverage menjadi sebesar 182,98 persen atau naik dibandingkan periode yang sama pada  2016 sebesar 161,16 persen. Bank BRI juga berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017.

Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41 persen telah digunakan untuk sektor produktif. “Apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah berhasil menyalurkan KUR skema baru senilai Rp155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur,” kata Haru.

Penyaluran kredit yang tumbuh dobel digit tersebut dapat tercapai selaras dengan kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga tumbuh sama. Tercatat, per akhir Desember 2017 DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp841,7 triliun atau tumbuh 11,5 persen secara yoy. Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59 persen.

“Ini sejalan dengan strategi perseroan di mana memang BRI fokus untuk menghimpun dana-dana murah sehingga mampu menekan biaya operasional dan dapat memberikan suku bunga yang kompetitif bagi masyarakat,” ujarnya.

Aset perseroan secara konsolidasi pun ikut terkerek naik dari Rp1.003,6 triliun di akhir 2016 menjadi Rp1.126,2 triliun pada akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2 persen. “BRI optimistis di tahun 2018 ini, kredit mampu tumbuh sebesar 10 sampai 12 persen dengan fokus utama tetap pada pemberdayaan UMKM sehingga BRI mampu menjadi salah satu motor penggerak untuk menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia menjadi lebih berkualitas,” katanya.

Faktor lain yang mendorong kinerja Bank BRI yakni perolehan fee based income (FBI) yang tumbuh 13,2 persen secara tahunan, dari Rp9,2 triliun pada 2016 meningkat menjadi Rp10,4 triliun pada 2017.

“Bank BRI terus meningkatkan porsi sumber sumber pendapatan baru diluar pendapatan bunga, karena trennya suku bunga ke depan akan semakin menurun. Salah satu strateginya yakni dengan memperkuat transaction banking serta pemanfaatan digital banking,” ucapnya.

Editor: Masirom Masirom

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut