Bukan Bandara Bali Utara, Kemenhub Bakal Kembangkan Ngurah Rai
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menuturkan, pembangunan transportasi terus dilakukan baik di sektor darat, laut, dan udara.
Di sektor udara, Budi Karya mengatakan, Bandara Ngurah Rai masih mungkin untuk dikembangkan secara signifikan. Terlebih, pada tahun 2022, Bandara Ngurah Rai menjadi yang tersibuk dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I).
Pertumbuhan penumpang pesawat udara di Bandara Ngurah Rai baik domestik maupun internasional pada tahun 2022 mencapai 12,5 juta penumpang. Jumlah tersebut meningkat signifikan sebesar 231 persen dibandingkan tahun 2021 sebanyak 3,7 juta penumpang.
“Melihat tren pergerakan penumpang dan pesawat yang kian meningkat, Bandara Ngurah Rai akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 35 juta penumpang per tahun, atau mencapai tiga kali lipat dari kapasitas saat ini,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).
Hal ini didukung adanya rencana maskapai Emirates yang akan mengoperasikan pesawat wide body Airbus A380 pada pertengahan 2023, maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas seperti perpanjangan runway.
“Termasuk pengembangan terminal maupun apron agar pelayanan yang diberikan semakin baik,” ucapnya.
Di sektor laut, Budi Karya menyebut, pihaknya telah membangun tiga pelabuhan yang menghubungkan kawasan segitiga emas.
“Pelabuhan Sanur di Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan,” katanya.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan, Kemenhub terus berkomtimen untuk meningkatkan konektivitas di Provinsi Bali, dengan menghubungkan daerah sekitarnya seperti Lombok dan Banyuwangi, guna mendukung sektor pariwisata yang menjadi sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bali dan sekitarnya.
“Dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi secara menyeluruh di Provinsi Bali dan sekitarnya, diharapkan dapat menggeliatkan destinasi wisata yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Bali dan juga destinasi wisata di daerah sekitar seperti Lombok, Banyuwangi, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Dengan pengembangan wilayah secara lebih menyeluruh di semua moda, kata Adita, maka dampak yang ditimbulkan akan lebih besar bagi kemajuan pariwisata, dibandingkan melakukan pembangunan bandara baru.
Editor: Aditya Pratama