Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Ungkap Fenomena La Nina di Akhir Tahun, Ingatkan Potensi Curah Hujan Tinggi
Advertisement . Scroll to see content

Bukan Cabai, Kini Giliran Harga Tomat hingga Kacang Panjang yang Naik

Jumat, 14 Oktober 2022 - 11:32:00 WIB
Bukan Cabai, Kini Giliran Harga Tomat hingga Kacang Panjang yang Naik
Kenaikan harga barang pokok masih terjadi. Setelah sebelumnya kenaikan terjadi pada minyak goreng, beras, telur, tempe, kini harga sayur-mayur yang ikut naik. (Foto: Advenia Elisabeth/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

BEKASI, iNews.id - Kenaikan harga barang pokok masih terjadi hingga hari ini. Setelah sebelumnya kenaikan terjadi pada minyak goreng, beras, telur, tempe, kini harga sayur-mayur yang turut terkerek naik. 

Pantauan MNC Portal Indonesia di Pasar Mangunjaya, Kabupaten Bekasi, beberapa harga sayuran yang mengalami kenaikan di antaranya tomat, buncis, dan kacang panjang

Salah satu pedagang sembako, Arif mengatakan, kenaikan harga sayur-mayur terjadi sejak dua pekan lalu. Hal ini akibat curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan tanaman sayur milik petani banyak yang rusak.

"Sekarang yang naik bukan cabai. Tapi tomat, buncis, dan kacang panjang. Petani-petaninya pada gagal panen, banyak yang rusak (tanamannya) jadinya dijual ke kita mahal," ujar Arif kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (14/10/2022).

Dia menambahkan, harga tomat kini dibanderol Rp12.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp7.000-Rp8.000 per kg. Kemudian, buncis dibanderol Rp20.000 per kg dari sebelumnya Rp10.000-Rp15.000 per kg. Sementara, kacang panjang dihargai Rp20.000 per kg dari sebelumnya Rp10.000 per kg. 

Karena kenaikan ini, Arif tidak berani membeli banyak sayuran untuk persediaan penjualan. Dia khawatir sayurannya tidak cepat laku lantaran harga yang melonjak dari biasanya. 

"Karena mahal itu, saya belinya enggak banyak dari tengkulak. Takut nggak habis. Kalau dijual berhari-hari nanti kan enggak seger," kata dia.

Dia juga bercerita bahwa keadaan lapaknya kini sepi pembeli. Hal itu dikarenakan barang-barang pokok yang mengalami kenaikan, termasuk juga bahan bakar minyak (BBM), sehingga niat orang belanja keperluan dapur jadi menurun. 

"Pembeli sepi. Apalagi di pertengahan tanggal begini. Orang-orang pasti punya keperluan lain. Bayar kredit lah segala macem, jadi belanja ke pasar jadi jarang," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut