JAKARTA, iNews.id - Bulgaria mengancam tak akan mendukung sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia. Hal ini dilakukan negara Balkan tersebut jika tidak mendapatkan relaksasi atas embargo minyak dari Rusia.
Mengutip Reuters, Senin (9/5/2022), Uni Eropa tengah membicarakan rencana sanksi baru kepada Rusia dan akan segera merealisasikannya. Pembicaraan terkait hal ini berlanjut pada hari ini.
Kadin Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen Lewat Cara Ini
"Pembicaraan akan dilanjutkan Senin dan Selasa, dan pertemuan para pemimpin akan menyimpulkan (rapat tersebut). Posisi kami sangat jelas. Jika ada negara yang mendapatkan relaksasi, kami juga ingin (relaksasi)," ujar Wakil Perdana Menteri Bulgaria Assen Vassilev.
Vassilev menegaskan, jika tidak ada relaksasi, pihaknya tidak akan mendukung sanksi tersebut. "Namun kami tidak berharap untuk hal itu," kata dia.
Masih 45 Tahun, Kekayaan Ciliandra Fangiono Capai 26,1 triliun
Seperti diketahui, Hungaria, Slovakia dan Republik Ceko sangat tergantung pada minyak mentah Rusia. Minyak tersebut dikirim melalui jaringan pipa yang sudah dibangun sejak era Uni Soviet. Negara-negara tersebut telah meminta adanya relaksasi terkait rencana larangan impor minyak Rusia, begitu pula dengan Bulgaria.
Harga Minyak Dunia Naik Lagi, G7 Sepakat Embargo Minyak Rusia
Komisi Eropa disebutkan telah memberi kesempatan bagi Hungaria, Slovakia dan Republik Ceko untuk mengalihkan pasokan energi mereka. Namun, tidak untuk Bulgaria.
Oleh karena itu, Vassilev menegaskan bahwa negaranya juga membutuhkan relaksasi, sebab satu-satunya kilang minyak di pelabuhan Laut Hitam Burgas masih membutuhkan waktu untuk meningkatkan fasilitas desulfurisasi untuk beralih ke pemrosesan minyak mentah dari sumber selain Rusia.
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01 Persen di Kuartal I 2022, Ini Kontributor Terbesarnya
Kilang tersebut ialah Nefthochim Burgas, yang dimiliki oleh perusahaan Rusia LUKOIL, di mana setengah pasokannya didapat dari Rusia.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku