Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bulog soal Viral Gudang di Sibolga Dijarah Warga: Darurat akibat Bencana
Advertisement . Scroll to see content

Bulog soal Dampak Konflik Timur Tengah: Suplai Terganggu hingga Produksi Pangan Turun

Kamis, 25 April 2024 - 21:45:00 WIB
Bulog soal Dampak Konflik Timur Tengah: Suplai Terganggu hingga Produksi Pangan Turun
Dirut Bulog Bayu bicara soal dampak konflik Timur Tengah. (Foto: Dok. Perum Bulog)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan konflik di Timur Tengah bisa berdampak pada kondisi pangan di Tanah Air. Salah satunya, tren penurunan produksi beras di dalam negeri.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena nonflik di Timur Tengah membuat rantai pasok atau supply chain sejumlah komoditas di level dunia terhambat. Misalnya, suplai bahan baku pupuk terganggu sehingga berimbas pada menurunnya volume produksi pangan secara nasional. 

Padahal, pangan membutuhkan bahan yang memiliki kandungan unsur hara agar bisa berkemban secara optimal. 

“Jadi, ke depan kita membayangkan bahwa apa yang dihadapi para petani ini akan sulit, tidak mudah. Pupuk suasananya masih, katakanlah belum normal karena ada perang dan lain-lain,” kata Bayu saat konferensi pers, Kamis (25/4/2024). 

“Belum lagi sekarang intensitas situasi di Timur Tengah dengan masalah Israel, Palestina, Iran dan lain-lain, itu pasti mempengaruhi rantai pasok global,” tutur dia.

Bayu menilai, pemerintah perlu langkah intervensi, jika tidak petani akan jauh lebih sulit. Terkait hal ini, Bulog sendiri telah menginisiasi program Mitra Tani, di mana perusahaan mendampingi para petani untuk mendapatkan bibit, pupuk, hingga usaha tani.

“Oke, apa yang bisa Bulog bantu untuk mencari pasokan pupuk misalnya. Petani kesulitan dengan bibit, kita akan coba bibit yang bersertifikat, ini tidak bermaksud menggantikan programnya Kementan, karena ini sifatnya spot-spot saja,” ucap Bayu. 

“Bulan ini kita baru memulainya di dua kabupaten, yaitu di Nganjuk dan Banyuwangi, program Mitra Tani. Luasannya juga baru beberapa hekatre, tidak besar, tapi dengan demikian mudah-mudahan paling tidak bisa membantu petaninya,” ujar dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut