Butuh Banyak Kas, AirAsia Akan Ganti Bonus Karyawan dengan Saham

PETALING JAYA, iNews.id - AirAsia Group Bhd berencana merombak skema insentif bonus untuk manajemen dan karyawan. Bentuk pemberian bonus akan diganti dari uang tunai menjadi saham perusahaan.

Dikutip dari The Star, Jumat (19/2/2021), skema baru tersebut akan menghemat cadangan kas tunai AirAsia sekaligus menjaga sumber daya manusia (SDM) agar tidak keluar perusahaan.

Baca Juga

Investasi Asing di Sektor Manufaktur Diproyeksi Lanjut Menguat di 2026

"Usulan skema ini bertujuan menyelaraskan antara motivasi karyawan yang memenuhi syarat dengan tujuan perusahaan dan kepentingan pemegang saham, sehingga mereka bisa terlibat dan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham perusahaan," kata Juru Bicara AirAsia.

Rencana itu masih menunggu persetujuan dari Bursa Malaysia dan pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar dalam waktu dekat. Keputusan bursa diharapkan bisa keluar dalam satu bulan ini sehingga eksekusi bisa dilakukan pada kuartal II-2021.

MIDF Research, lembaga riset Amanah Investment Bank Bhd melaporkan AirAsia mengajukan skema insentif jangka panjang lewat Management Stock Option Program (MSOP) dan Employee Stock Option Program (ESOP). Besaran saham untuk skema itu maksimal 10 persen dari saham yang beredar.

Dengan skema MSOP dan ESOP, direksi dan karyawan, terutama mereka yang berprestasi bisa membeli saham AirAsia dengan harga lebih rendah daripada harga pasar.

Laporan itu menyatakan, skema tersebut akan membuat saham beredar AirAsia semakin banyak. Dengan asumsi penambahan 10 persen saja, jumlah saham yang beredar bertambah menjadi 401 juta lembar menjadi 4,41 miliar lembar. Dengan asumsi harga saham 70 sen, maka akan ada penambahan modal baru ke AirAsia sebesar 280 juta ringgit.

Editor: Rahmat Fiansyah